Kukila Quotes

Rate this book
Clear rating
Kukila Kukila by M. Aan Mansyur
1,680 ratings, 3.78 average rating, 265 reviews
Kukila Quotes Showing 1-6 of 6
“Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang. Untuk itu ia menitipkan surat-kadang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kenangan”
M. Aan Mansyur, Kukila
“Kau harus tahu lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan. Biarkan ia mengalir seumpama sungai. Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa.”
M. Aan Mansyur, Kukila
“Berapa harga sebuah Januari? Aku ingin memiliki Januari yang basah. Bulan yang menghapus gerah-gerah. Tapi Januari atau September bukan cincin yang dipajang dietalase toko, yang bisa kita beli kalau uang cukup dan kita jual atau kita tukar bila tidak suka. September adalah utusan Tuhan untuk menemani manusia yang memanggil dosa-dosa di pundaknya.”
M. Aan Mansyur, Kukila
“Bagiku, Mama adalah surat cinta yang tidak berhenti dikirimkan kepadaku. Aku berharap bisa jadi surat cinta balasan bagi Mama, meskipun aku tahu balasanku tidak akan pernah setimpal. Terima kasih, Mama. Aku mencintaimu."
.”
M. Aan Mansyur, Kukila
“Setiap kali Kukila sendiri, semua orang yang pergi dari hidupnya kembali.”
M. Aan Mansyur, Kukila
“Dua hal aku benci dalam hidup: September dan pohon mangga. September tidak pernah mau beranjak dari rumah. Betah. Ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru. Di ruang tamu. Di ranjang. Di meja makan. Bahkan di dada. Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu. Ia berdiri mengekalkan dosa-dosa dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan-penyesalan.”
M. Aan Mansyur, Kukila
tags: sastra