Sumatera Selatan (daerah pemilihan)

Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
Bekas Daerah pemilihan; untuk Dewan Perwakilan Rakyat; Republik Indonesia
Wilayah	Seluruh wilayah Sumatera Selatan
Daerah pemilihan bekas
Dibentuk	1955–1959 (periode pertama); 1971
Dibubarkan	2004
Anggota	9 (1956—59); 10 (1971—82); 11 (1982—87); 13 (1987—97); 14 (1997—1999); 15 (1999—2004)
Digantikan oleh	Sumatera Selatan I; Sumatera Selatan II; Bangka Belitung
Dibentuk dari	Tidak ada, daerah pemilihan baru

Sumatera Selatan adalah sebuah bekas daerah pemilihan dalam pemilihan umum legislatif di Indonesia. Pada masanya, daerah pemilihan ini meliputi seluruh wilayah Sumatera Selatan. Sejak awal pembentukannya, daerah pemilihan ini sering mengalami perubahan jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dengan pemilu legislatif terakhir mengantarkan perwakilan sebanyak 15 orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Wilayah

1955–1959: Seluruh wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten Bangka, Belitung, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Lahat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Kota Palembang, Kota Pangkal Pinang, Kota Tanjung Karang-Teluk Betung ^{[ket. 1]})
1964: Pemekaran Provinsi Lampung ^{[ket. 2]}
1967: Pemekaran Provinsi Bengkulu ^{[ket. 3]}
1971–1999: Seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung dan Bengkulu berpisah dan membentuk daerah pemilihan Lampung dan daerah pemilihan Bengkulu
2000–2001: Pengurangan wilayah hasil pemekaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ^{[ket. 4]}
2001–2002: Penambahan hasil pemekaran Kota Lubuklinggau, Kota Pagar Alam, dan Kota Prabumulih ^{[ket. 5]}
2002–2003: Penambahan hasil pemekaran Kabupaten Banyuasin ^{[ket. 6]}
2003–2004: Penambahan hasil pemekaran Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung Timur ^{[ket. 7]}, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur ^{[ket. 8]}

Daftar Anggota

Daftar mengikuti urutan abjad nama anggota. Partai yang memiliki anggota terbanyak diletakkan bersamaan di paling atas.

Pemilihan umum	Anggota DPR	Partai
1955 (Parlemen ke-1)	Tjikwan ^{[ket. 9]}		Masyumi
	Djadil Abdullah
	Masjhur Azhari
	Raden Abdul Basjid
	Abdul Rozak		PNI
	Mohamad Isa		PNI
	Abdullah Gathmyr		NU
	Anwar Tjokroaminoto ^{[ket. 10]}		PSII
	Nungtjik bin H. Abdul Roni		PKI
1959–1971	Dewan Perwakilan Rakyat hasil Pemilu 1955 dibubarkan oleh Presiden Soekarno. Periode berikutnya: DPR Peralihan (1959—60), DPR-GR (1960—65), DPR-GR tanpa PKI (1965—66), DPR-GR Orde Baru (1966—71)
1971 (Parlemen ke-2)	Achmad Laconi Sjamsuddin		Golkar
	Amin Danal
	Hasjim Singapati Djajanegara
	Mamie Satibi Darwis
	Moersalin
	Zulkarnain Tjikmat
	A. Zaidan Djauhary		NU (sebelum fusi) PPP (sesudah fusi)
	Mohamad Fachrur Rozi		Parmusi (sebelum fusi) PPP (sesudah fusi)
	Oesman Joesoef Helmi		PSII (sebelum fusi) PPP (sesudah fusi)
	Kemas Fachruddin		PNI (sebelum fusi) PDI (sesudah fusi)
1977 (Parlemen ke-3)	Ahmad Lakoni Syamsuddin		Golkar
	Hilma Arma
	Oemar Ibrohi
	Samiono
	Tambuh Semendawai
	A. Zaidan Djauhary		PPP
	Djaelani Naro
	Ramly Nurhapy
	Syarkawi Mustafa
	Kemas Fachruddin		PDI
1982 (Parlemen ke-4)	A. Truman S.O. Bakri		Golkar
	Abdul Chalik
	Mohammad Hatta Mustafa
	Muhammad Muas
	Sulaiman Amin
	R.A. Tuty Zahra Hamid
	Kemas Badaruddin		PPP
	Muhammad Yunus Umar
	Muhar Madjid
	Ramly Nurhapy
	Kemas Fachruddin		PDI
1987 (Parlemen ke-5)	Ahmad Natar		Golkar
	Amir Yudowinarno
	Harry Soewondo
	Indra Bambang Utoyo
	Mohammad Hatta Mustafa
	Mohd. Taslim Ibrahim
	Muhammad Muas
	R.A. Tuty Zahra Hamid
	Wulanrugian M. Ratulangie Sudjoko
	Muhar Madjid		PPP
	Suandi Hambali		PPP
	Kemas Fachruddin		PDI
	Taufiq Kiemas		PDI
1992 (Parlemen ke-6)	Indra Bambang Utoyo		Golkar
	Jahja Bahar
	Mohammad Hatta Mustafa
	Muhammad Muas
	R. Ali Mursalam
	Ratnawati Fuad
	Saiful M.D.
	Wulanrugian M. Ratulangie Sudjoko
	Zamroh Satar
	Alimarwan Hanan		PPP
	Moh. Mukrom As'ad		PPP
	Syafei Ali Gumay		PDI
	Taufiq Kiemas		PDI
1997 (Parlemen ke-7)	Ahmad Aman Astra		Golkar
	Akip Renatin
	Azhar Romli
	Djulkip Siregar
	Faisal Saleh
	Harry Salman Farizi Sohar
	Karsidi
	Marzuki Achmad
	Noviarman Kailani
	R. Ali Mursalam
	Yusuf Herry Utama Alamsjah
	Zamroh Satar
	Alimarwan Hanan		PPP
	Moh. Mukrom As'ad		PPP
1999 (Parlemen ke-8)	Dudhie Makmun Murod		PDI-P
	Gusti Basan Burnia (1999–2002) ^{[ket. 11]} Trimedya Panjaitan (2002–04) ^{[ket. 12]}
	Muhammad Yamin
	Nazarudin Kiemas
	Surya Chandra Surapaty
	Taufiq Kiemas
	Ahmad Hafiz Zawawi		Golkar
	Harry Salman Farizi Sohar
	Marzuki Achmad ^{[ket. 13]} Azhar Romli
	Ridwan Mukti
	Alimarwan Hanan (1999–2001) ^{[ket. 14]} Anwar Malik (2001–04) ^{[ket. 15]}		PPP
	Djabaruddin A.R.		PPP
	Tibrani Basri		PAN
	Awaluddin Burhanan		PKB
	Darmansyah Husein (1999–2003) ^{[ket. 16]} Zainoedin Steind Gumay (2003–04)		PBB
2004	Daerah pemilihan dibubarkan dan dibagi menjadi 3 yakni daerah pemilihan Sumatera Selatan I, II dan Bangka Belitung.

Catatan

^ Berganti nama menjadi Kota Bandar Lampung pada tahun 1983.
^ UU No. 14 Tahun 1964
^ UU No. 9 Tahun 1967
^ UU No. 27 Tahun 2000
^ UU No. 6, 7 & 8 Tahun 2001
^ UU No. 6 Tahun 2002
^ UU No. 5 Tahun 2003
^ UU No. 37 Tahun 2003
^ Wakil Ketua Fraksi III
^ Wakil Ketua Fraksi
^ Meninggal dunia saat menjabat.
^ Pengganti antar waktu sejak 28 Mei 2002.
^ Mengundurkan diri.
^ Mengundurkan diri karena terpilih menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Gotong Royong.
^ Pengganti antar waktu sejak 19 November 2001.
^ Mengundurkan diri karena terpilih menjadi Bupati Belitung.

Lihat pula

Daftar daerah pemilihan nasional Indonesia

Referensi

Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia. C.V. Gita. 1956. [1]

Pranala luar

[1] Berganti nama menjadi Kota Bandar Lampung pada tahun 1983.

[2] UU No. 14 Tahun 1964

[3] UU No. 9 Tahun 1967

[4] UU No. 27 Tahun 2000

[5] UU No. 6, 7 & 8 Tahun 2001

[6] UU No. 6 Tahun 2002

[7] UU No. 5 Tahun 2003

[8] UU No. 37 Tahun 2003

[9] Wakil Ketua Fraksi III

[10] Wakil Ketua Fraksi

[11] Meninggal dunia saat menjabat.

[12] Pengganti antar waktu sejak 28 Mei 2002.

[13] Mengundurkan diri.

[14] Mengundurkan diri karena terpilih menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Gotong Royong.

[15] Pengganti antar waktu sejak 19 November 2001.

[16] Mengundurkan diri karena terpilih menjadi Bupati Belitung.

[ket. 1]