Rumah panjang
Rumah Panjang (rumah Radank) adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat.[1] Rumah Panjang adalah ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah Kalimantan Barat.[1] Hal ini dikarenakan rumah panjang adalah gambaran sosial kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.[1] Rumah panjang juga merupakan pusat kehidupan dari masyarakat Dayak.[1] Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat dapat dikatakan hampir punah karena jumlahnya yang sedikit.[1] Pada tahun 1960, pemerintah menghancurkan beberapa rumah panjang karena dicurigai menganut paham komunis..[2] Rumah panjang di daerah Kalimantan Barat identik dengan rumah panjang yang ada di Kalimantan Tengah.[3] Hal ini dikarenakan letak geografi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang sangat berdekatan.[3] Keduanya sama-sama dikenal dengan nama Rumah Betang.[3]
Ciri Khas
[sunting | sunting sumber]Dahulu kala, rumah Panjang dari Kalimantan Barat terbuat dari kayu.[4] Rumah panjang dari Kalimantan Barat mempunyai tinggi 5 sampai 8 meter.[5] Tinggi rumah tergantung dari tinggi tiang yang menopang rumah tersebut.[5] Rumah panjang dari Kalimantan barat mempunyai panjang sekitar 180 meter dan lebar 6 meter.[5] Rumah panjang memiliki sekitar 50 ruangan.[5] Ruangan-ruangan ini umumnya dihuni oleh banyak keluarga yang di dalamnya juga termasuk keluarga inti.[5] Untuk masuk ke rumah panjang, keluarga mengunnakan tangka atau anak tangga.[5] Rumah panjang di Kalimantan Barat mempunyai bentuk yang sempit tetapi dengan ukuran panjang yang ekstrem.[4] Rumah ini hanya terdiri dari satu kamar.[4] Rumah panjang terdiri dari beberapa bagian yaitu teras atau biasa disebut dengan pante, ruang tamu yang biasa disebut dengan samik, dan ruang keluarga.[2] Dalam ruang tamu terdapat sebuah meja yang disebut pene yang berfungsi sebagai tempat berbicara atau menerima tamu.[2] Pene berbentuk lingkarang dan digunakan untuk meletakkan makanan atau minuman untuk menyambut tamu.[2] Ruang keluarga adalah ruang sederhana yang mempunyai panjang 6 meter dan lebar 6 meter.[2] Bagian belakang rumah panjang digunakan sebagai dapur untuk keluarga.[2] Umumnya, setiap keluarga mempunyai dapur masing-masing.[2]
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Pada umumnya, rumah panjang digunakan untuk tempat tinggal beberapa keluarga.[4] Akan tetapi, rumah panjang tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal saja.[4] Rumah panjang dibangun tinggi karena berfungsi untuk menghindari serangan binatang buas.[2] Tinggi rumah panjang juga berperan untuk menjaga keselamatan keluarga dari serangan suku-suku lain dalam masyarakat Dayak.[2] Rumah panjang juga sering kali digunakan untuk kegiatan-kegiatan masyarakat seperti rapat atau pertemuan-pertemuan.[4] Tidak hanya pertemuan-pertemuan masyarakat, rumah panjang juga dipakai untuk upacara-upacara adat atau ritus-ritus yang ada dalam masyarakat Dayak.[4] Oleh Karena itu, rumah panjang bukan hanya milik pribadi tetapi juga milik masyarakat Dayak.[4]
referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e "Rumah Panjang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-12. Diakses tanggal 11 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i "Rumah Panjang". Diakses tanggal 12 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c "Rumah Adat Indonesia dengan Ciri Khasnya". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h J.M.Nas. 2009. Masa Lalu dalam masa Kini: Arsitektur Indonesia. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 38.
- ^ a b c d e f "Nama Lain Rumah Adat Kalimantan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-12. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
Lihat Pula
[sunting | sunting sumber]- Rumah Betangapa arti punah