Lompat ke isi

Sepak bola

Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pemain sepak bola)

Sepak bola
Dua orang pemain sepak bola sedang berebut bola
Induk organisasiFIFA
Nama lain
Pertama dimainkanInggris pertengahan abad ke-19[3][4]
Karakteristik
Kontak fisikYa
Anggota tim11 orang per tim (termasuk penjaga gawang)
Gender campuranTidak, kompetisi terpisah
KategoriOlahraga tim, permainan bola
PeralatanBola sepak, pelindung tulang kering
Tempat bertandingLapangan sepak bola
GlosariumDaftar istilah sepak bola
Keberadaan
Negara atau wilayahSeluruh dunia
OlimpiadePutra: 1900
Putri: 1996
Paralimpiade5 orang per tim: 2004 dan Sepak Bola 7 tim: 1984 sampai 2016
Permainan sepak bola kampung di Indonesia
Anak-anak bermain sepak bola di Mesir

Sepak bola atau bola kaki[5] (bahasa Inggris: football/soccer; bentuk tidak baku: sepakbola),[6][a] adalah cabang olahraga yang dimainkan antara dua tim yang terdiri dari 11 pemain. Permainan ini menggunakan bola sepak berukuran 68–70 cm (27–28 in) dan dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencetak lebih banyak gol daripada tim lawan dengan menggerakkan bola melewati garis gawang ke dalam gawang yang dijaga oleh tim lawan.

Permainan sepak bola diatur oleh Aturan-Aturan Permainan, seperangkat aturan yang telah berlaku sejak tahun 1863 dan dipertahankan oleh IFAB sejak 1886. Selama pertandingan, para pemain menggunakan kaki mereka untuk mengontrol, menendang, atau mengoper bola. Hanya penjaga gawang yang boleh menggunakan tangan dan lengan mereka, tetapi hanya di dalam area pinalti. Pertandingan sepak bola ini biasanya terdiri dari dua babak selama 45 menit, dengan total waktu pertandingan 90 menit. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan menjadi pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan.[7]

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia, dengan sekitar 250 juta pemain yang aktif di lebih dari 200 negara dan wilayah. FIFA merupakan badan sepak bola internasional, mengatur permainan sepak bola di tingkat internasional. Di bawah FIFA, terdapat enam konfederasi benua yang mengatur sepak bola di wilayah mereka masing-masing, AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, OFC dan UEFA. Dari semua konfederasi ini, CONMEBOL adalah yang paling tertua, didirikan pada tahun 1916. Asosiasi nasional (misalnya FA atau JFA) bertanggung jawab untuk mengatur permainan di negara mereka sendiri baik secara profesional maupun di tingkat amatir, dan mengoordinasikan kompetisi sesuai dengan Hukum Permainan yang berlaku. Kompetisi internasional yang paling populer adalah Piala Dunia FIFA dan Piala Dunia Wanita FIFA. Selain itu, Liga Champions UEFA dan Liga Champions Wanita UEFA adalah kompetisi klub Eropa yang paling bergengsi.

Sepak bola adalah olahraga yang sangat populer dan menarik minat banyak penonton di seluruh dunia. Piala Dunia adalah acara olahraga yang paling banyak ditonton di dunia, melebihi Olimpiade.[8] Final turnamen putra telah menjadi acara olahraga tahunan yang paling banyak ditonton sejak 2009.[9]

Di Indonesia, masyarakat lebih mengenal istilah sepak bola dengan hanya sebutan bola saja. Namun, sebenarnya istilah bola merujuk pada benda bulat yang digunakan sebagai alat olahraga atau permainan.

Nama

Sepak bola merupakan salah satu keluarga kode sepak bola yang berasal dari berbagai permainan bola yang dimainkan di seluruh dunia sejak zaman kuno. Dalam lingkungan berbahasa Inggris, olahraga ini kerap disebut "football" di Britania Raya dan sebagian besar wilayah Ulster di Irlandia utara, sementara di tempat-tempat di mana permainan bola lain lebih mendominasi, seperti Australia,[10] Kanada, Afrika Selatan, sebagian besar Irlandia (kecuali Ulster),[11] dan Amerika Serikat, orang-orang biasa menyebutnya "soccer". Di Jepang, permainan ini lebih akrab dengan sebutan sakkā (サッカー), yang berasal dari kata "soccer".

Satu pengecualian yang menonjol adalah Selandia Baru, di mana dalam dua dekade pertama abad ke-21, "football" mulai menggantikan dominasi permainan lain seperti uni rugbi dan liga rugbi, berkat pengaruh televisi internasional.[12]

Kata soccer sendiri berasal dari bahasa slang Oxford "-er", yang umum digunakan di Universitas Oxford di Inggris sejak sekitar tahun 1875. Kata ini diyakini telah dipinjam dari bahasa slang Sekolah Rugby. Awalnya, kata tersebut dieja sebagai assoccer dan kemudian disingkat menjadi ejaan modern.[13] Bentuk slang ini juga menghasilkan kata rugger untuk sepak bola rugby, fiver dan tenner untuk uang kertas lima pound dan sepuluh pound, serta footer yang sekarang sudah kuno dan juga merupakan penamaan untuk sepak bola.[14] Kata soccer mencapai bentuk akhirnya pada tahun 1895 dan pertama kali tercatat pada tahun 1889 dalam bentuk awal socca.[15]

Sejarah

Di sebelah kiri, terdapat seorang pemain episkyros pada ukiran batu kuno yang berasal dari sekitar tahun ca 375–400 BCE. Ukiran ini dipamerkan di Museum Arkeologi Nasional, Athena.[16] Di sebelah kanan, terdapat gambar anak-anak yang sedang bermain cuju di Tiongkok pada zaman Dinasti Song, sekitar abad ke-12

Permainan sepak bola muncul secara independen beberapa kali di berbagai budaya.[b] Dalam budaya Yunani, terdapat permainan bernama Phaininda dan episkyros, yang merupakan permainan bola Yunani.[17][18] Pada sebuah stele yang berasal dari tahun ca 375–400 BCE di Museum Arkeologi Nasional Athena, terdapat gambar seorang pemain episkyros.[16] Gambar ini kemudian muncul di trofi Kejuaraan Eropa UEFA.[19] Selain itu, pada tahun 228 M, Athenaeus juga menyebutkan permainan bola Romawi yang disebut harpastum. Phaininda, episkyros dan harpastum dimainkan dengan melibatkan tangan dan kekerasan. Ketiga permainan ini tampaknya lebih mirip dengan sepak bola rugby, gulat dan bola voli daripada sepak bola modern yang kita kenal.[20][21][22][23][24][25] Seperti halnya sepak bola rakyat sebelum terkode, ketiga permainan ini melibatkan lebih banyak memegang bola daripada menendangnya.[26][27]

Di Tiongkok, terdapat permainan kompetitif bernama cuju (蹴鞠, secara harfiah "menendang bola"; juga dikenal sebagai tsu chu) yang menyerupai sepak bola modern.[28] Pemain cuju dapat menggunakan bagian tubuh apa pun kecuali tangan dan tujuannya adalah menendang bola melalui sebuah lubang ke dalam jaring. Pada masa dinasti Han (206 SM – 220 M), permainan cuju distandardisasi dan aturan-aturan ditetapkan.[20] Di Jepang, terdapat permainan bernama kemari yang terpengaruh oleh cuju.[29][30] Kemari muncul setelah tahun 600 pada periode Asuka. Kemari adalah permainan seremonial bukan permainan kompetitif, dan melibatkan menendang mari, sebuah bola yang terbuat dari kulit hewan.[31] Di Korea, terdapat permainan bernama chuk-guk chuk-guk yang juga terpengaruh oleh cuju.

Di Amerika Utara, suku Algonquians memiliki permainan bolanya sendiri yang disebut pasuckuakohowog. Permainan ini digambarkan sebagai "hampir mirip dengan jenis sepak bola biasa yang dimainkan di Eropa pada saat yang sama, di mana bola ditendang melalui gawang".[32]

Meskipun terdapat kemiripan dengan permainan bola lain yang dimainkan di seluruh dunia, FIFA telah menyatakan bahwa sepak bola tidak memiliki sejarah klasik dan tidak ada hubungannya dengan sejarah permainan apa pun yang dimainkan pada zaman kuno di luar Eropa.[19][33] Sejarah sepak bola di Inggris dapat ditelusuri setidaknya hingga abad kedelapan.[34]Pada pertengahan abad ke-19, dilakukan upaya untuk menstandarisasi berbagai bentuk sepak bola yang dimainkan di sekolah-sekolah umum di Inggris, dan aturan modern sepak bola yang didasarkan pada upaya tersebut.

"Undang-undang Klub Sepak Bola Universitas" (Peraturan Cambridge) tahun 1856

Peraturan Cambridge yang pertama kali dibuat di Universitas Cambridge pada tahun 1848, memiliki pengaruh besar dalam pengembangan peraturan sepak bola, termasuk asosiasi sepak bola. Peraturan Cambridge tersebut ditulis di Trinity College, Cambridge, dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari sekolah-sekolah seperti Eton, Harrow, Rugby, Winchester dan Shrewsbury. Meskipun demikian, peraturan ini tidak diadopsi secara universal.

Pada tahun 1850-an, banyak klub yang tidak terkait dengan sekolah atau universitas dibentuk di seluruh dunia berbahasa Inggris untuk memainkan berbagai bentuk sepak bola. Beberapa klub bahkan membuat kode aturan mereka sendiri, salah satunya adalah Klub Sepak Bola Sheffield. Klub ini dibentuk oleh mantan siswa sekolah umum pada tahun 1857,[35] yang kemudian mengarah pada pembentukan Sheffield FA pada tahun 1867.

Pada tahun 1862, John Charles Thring dari Uppingham School juga menyusun seperangkat aturan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan sepak bola.[36]

Draf awal dari 'Laws of the Game' yang ditulis tangan oleh Ebenezer Cobb Morley pada tahun 1863 dipamerkan di Museum Sepak Bola Nasional, Manchester, Inggris

Upaya berkelanjutan ini menyumbang pada pembentukan Asosiasi Sepak Bola Inggris (The FA) pada tahun 1863, yang pertama kali berkumpul pada pagi hari tanggal 26 Oktober 1863 di Kedai Freemason di Great Queen Street, London.[37] Satu-satunya sekolah yang diwakili pada kesempatan ini adalah Charterhouse. Kedai Freemason menjadi tempat untuk lima pertemuan FA lainnya antara Oktober dan Desember 1863. FA Inggris akhirnya mengeluarkan seperangkat peraturan komprehensif pertama yang diberi nama Templat:Pslink, yang membentuk sepak bola modern.[38]

Peraturan tersebut mencakup larangan berlari dengan bola di tangan, melakukan hacking (menendang tulang kering lawan), tersandung, dan menahan.[39] Sebelas klub, di bawah pimpinan sekretaris FA Ebenezer Cobb Morley, meratifikasi tiga belas hukum asli dari permainan ini.[37] Poin yang paling menonjol adalah peretasan, yang ingin dipertahankan oleh klub kedua belas dalam pertemuan tersebut, Blackheath FC, yang mengakibatkan mereka mengundurkan diri dari FA.[37]

Klub-klub rugby Inggris lainnya mengikuti langkah ini dan tidak bergabung dengan FA. Sebagai gantinya, pada tahun 1871, bersama dengan Blackheath, mereka membentuk Rugby Football Union. Peraturan FA termasuk penanganan bola dengan "tanda" dan tidak adanya mistar gawang, peraturan yang membuatnya sangat mirip dengan peraturan sepak bola Victoria yang dikembangkan pada saat itu di Australia. Sheffield FA bermain dengan peraturannya sendiri hingga tahun 1870-an, dengan FA menyerap beberapa peraturannya sehingga hanya ada sedikit perbedaan di antara kedua permainan.[40]

Tim Aston Villa pada tahun 1897, setelah memenangkan Piala FA dan Liga Sepak Bola Inggris

Kompetisi sepak bola tertua di dunia adalah Piala FA, yang didirikan oleh pemain sepak bola sekaligus pemain kriket Charles W. Alcock, dan telah diperebutkan oleh tim-tim Inggris sejak 1872. Pertandingan sepak bola internasional resmi pertama juga terjadi pada 1872, yang mempertemukan Skotlandia dan Inggris di Glasgow, lagi-lagi atas prakarsa Alcock. Inggris juga merupakan lokasi berdirinya liga sepak bola profesional pertama di dunia pada 1888 oleh William McGregor selaku direktur Aston Villa.[41] Liga tersebut awalnya beranggotakan 12 klub dari Midlands dan Inggris Utara.[42]

Aturan permainan sepak bola ditentukan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (International Football Association Board atau IFAB)[43] yang dibentuk pada 1886[44] melalui pertemuan di Manchester. Anggotanya terdiri dari perwakilan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris, Asosiasi Sepak Bola Skotlandia, Asosiasi Sepak Bola Wales, dan Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara. FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia yang berdiri pada 1904 menyatakan akan tunduk pada aturan IFAB.[45] FIFA mulai memiliki perwakilan di IFAB pada 1913 seiring populernya sepak bola secara global.[46]

Sepanjang abad ke-20, Eropa dan Amerika Selatan mendominasi persepak bolaan dunia. Piala Dunia FIFA yang digelar perdana pada 1930 menjadi ajang bagi negara-negara dari kedua benua tersebut untuk menunjukkan kekuatan tim nasionalnya.[47] Pada paruh kedua abad itu juga lahir kompetisi antarklub seperti Piala Eropa dan Piala Libertadores, di mana para juaranya akan bertanding di Piala Interkontinental untuk menentukan klub terbaik dunia.[48]

Pada abad ke-21, Amerika Selatan terus menghasilkan beberapa pemain sepak bola terbaik di dunia,[49] namun klub-klub di kawasan ini masih tertinggal dari klub-klub Eropa yang mendominasi kancah sepak bola dunia. Klub-klub Eropa kerap mengontrak pemain-pemain terbaik asal Amerika Latin dan belahan dunia lainnya.[47][49] Sementara itu, persepak bolaan telah berkembang pesat di Afrika, Asia dan Amerika Utara,[49] dan kini wilayah-wilayah ini setidaknya setara dengan Amerika Selatan dalam hal kualitas klub sepak bola,[50] meskipun negara-negara di kawasan Karibia dan Oseania (kecuali Australia) belum membuat pencapaian berarti dalam sepak bola internasional.[51][52] Namun, dalam kompetisi tim nasional seperti Piala Dunia FIFA, Eropa dan Amerika Selatan masih mendominasi. Sejauh ini belum ada tim dari wilayah lain yang mampu lolos ke partai final Piala Dunia.[47][49]

Sepak bola dimainkan secara profesional di seluruh dunia. Jutaan orang secara rutin mendatangi stadion untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggaan mereka.[53] Sementara itu, miliaran orang lain mengikuti pertandingan melalui siaran televisi maupun internet.[54][55] Jumlah pemain amatir juga sangat besar. Menurut survei yang dipublikasikan FIFA pada 2001, lebih dari 240 juta jiwa dari lebih 200 negara terlibat aktif dalam permainan sepak bola.[56] Sepak bola juga merupakan olahraga dengan jumlah pemirsa televisi terbanyak secara global.[57]

Di berbagai penjuru dunia, sepak bola memunculkan euforia luar biasa dan memainkan peran penting bagi para penggemar, komunitas setempat, bahkan negara. Menurut Ryszard Kapuściński, orang Eropa yang sopan dan rendah hati cenderung emosional ketika terlibat dalam persepak bolaan.[58] Tim nasional sepak bola Pantai Gading dinilai turut mengamankan gencatan senjata dalam perang saudara pada 2006[59] dan meredakan ketegangan politik pada 2007 lewat pertandingan persahabatan di ibu kota pemberontak Bouaké, yang untuk pertama kalinya mempertemukan pemerintah dan pemberontak secara damai.[60] Sebaliknya, sepak bola juga disebut sebagai penyebab utama Perang Sepak Bola 1969 antara El Salvador dan Honduras.[61] Persepak bolaan juga memperparah ketegangan pada awal Perang Kroasia 1990-an, ketika bentrokan antarsuporter Dinamo Zagreb dan Red Star Belgrade memicu kerusuhan besar pada Mei 1990.[62]

Aturan

Lapangan sepak bola.

Lapangan sepak bola

Untuk pertandingan internasional dewasa, lapangan sepak bola internasional yang digunakan memiliki panjang yang berkisar antara 100-120 meter dan lebar 65-75 meter.[63] Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat area gawang yang berupa persegi empat berukuran dengan lebar 7.32 meter dan tinggi 2.44 meter.[63] Di bagian depan dari gawang terdapat area penalti yang berjarak 16.5 meter dari gawang.[63] Area ini merupakan batas kiper boleh menangkap bola dengan tangan dan menentukan kapan sebuah pelanggaran mendapatkan hadiah tendangan penalti atau tidak.[63]

Lama permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit di antara kedua babak.[63] Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2 × 15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.[63] Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time atau stoppage time.[63]

Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan jika suatu tim dapat melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak memengaruhi skor akhir).[63] Pada akhir tahun 1990-an, International Football Association Board (IFAB) memberlakukan sistem gol emas (golden gol) atau gol perak (silver gol) untuk menyelesaikan pertandingan.[63] Dalam sistem gol emas, tim yang pertama kali mencetak gol saat perpanjangan waktu berlangsung akan menjadi pemenang, sedangkan dalam gol perak, tim yang memimpin pada akhir babak perpanjangan waktu pertama akan keluar sebagai pemenang.[63] Kedua sistem tersebut tidak lagi digunakan oleh IFAB.[63]

Pelanggaran

Wasit sedang memberi hukuman kartu kuning.

Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah.[64] Pertandingan akan dihentikan sesaat dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku.[64] Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam.[64] Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.[64]

Kartu merah

Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya.[64] Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga gawang, dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti .[64]

Wasit dan petugas pertandingan

Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan serta wasit gawang yang berada di pinggir gawang.[65] Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.[65] Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan.[65] Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan.[65] Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.[65] Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.[65]

Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[65] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit.[65] Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.[65] Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.[65]

Posisi pemain

Penjaga gawang dalam sepak bola.

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-5 orang pemain bertahan, 2-5 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang.[66] Penjaga gawang (kiper) adalah satu-satunya pemain dalam sebuah tim yang boleh menggunakan tangan untuk menghalangi bola menuju gawang dari serangan tim lawan.[66] Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian (jersey) yang berbeda dengan pemain lainnya.[66] Pemain bertahan (back) memiliki tugas utama untuk menghalangi dan menutup pergerakan tim lawan.[66] Pemain tengah (gelandang/playmaker) biasanya terdiri dari pemain tengah serang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Tugas utama pemain tengah adalah mengatur tempo permainan dan menjadi penyokong peran bek dan striker dalam tim. Terdapat pula pemain sayap (winger) yang bertugas di sisi kanan atau kiri lapangan.[66] Penyerang (striker) memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.[66]

Kapten tim adalah jabatan seseorang yang terpilih di antara para pemain yang bertugas memimpin dan mengoordinasi para pemain agar bermain secara tim di lapangan. Tanda bahwa pemain sebagai kapten tim adalah atribut ban (armband) yang melingkar pada lengan atas. Pada awal sebuah laga resmi, Kapten dari dua tim menjadi pemain terdepan ketika memasuki area lapangan diikuti kiper dan para pemain lain. Biasanya, seorang Kapten menjadi penendang utama penalti serta sebagai penerima pertama penyerahan piala atau gelar juara sebuah turnamen.

Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan.[67] Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat).[67]

Kejuaraan Internasional

Permainan sepak bola wanita.

Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA).[68] Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930.[68] Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Prancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[68]

Kompetisi internasional tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali.[69] Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol).[69] Untuk wilayah Amerika Utara, The Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[70] Di kawasan Asia, termasuk Australia dan Timor Leste negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia.[71] Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).[72] Di wilayah Oseania (meliputi Selandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania.[73] Untuk wilayah Afrika, kompetisi Piala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.[74]

Lihat pula

Organisasi Internasional

Jenis lainnya

Catatan

  1. ^ Untuk informasi lebih lanjut, lihat nama untuk sepak bola.
  2. ^ Lihat Sepak bola (homonim)#Sejarah awal untuk informasi lebih lanjut.

Referensi

  1. ^ "In a globalised world, the football World Cup is a force for good". The Conversation. 10 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2014. Diakses tanggal 11 July 2014. 
  2. ^ "MLS as a Sports Product—The Prominence of the World's Game in the U.S. - Working Paper - Faculty & Research - Harvard Business School". www.hbs.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 January 2023. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  3. ^ "History of Football – Britain, the home of Football". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2013. 
  4. ^ "History of Football – The Origins". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2017. Diakses tanggal 29 April 2013. 
  5. ^ (Indonesia) Arti kata bola kaki dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  6. ^ "Sepak bola - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama laws51-52
  8. ^ "2002 FIFA World Cup TV Coverage". FIFA. 5 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 March 2005. Diakses tanggal 6 January 2008. 
  9. ^ "Champions League final tops Super Bowl for TV market". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 31 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2016. Diakses tanggal 25 February 2010. 
  10. ^ Manfred, Tony (14 June 2014). "The real reason Americans call it 'soccer' is all England's fault". Business Insider Australia. Diarsipkan dari versi asliPerlu mendaftar (gratis) tanggal 27 April 2021. Diakses tanggal 27 April 2021. 
  11. ^ Cunningham, John M. "Why Do Some People Call Football "Soccer"?". Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2022. Diakses tanggal 23 December 2021. 
  12. ^ "Editorial: Soccer – or should we say football – must change". New Zealand Herald. 11 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2021. Diakses tanggal 27 April 2021. 
  13. ^ Clarke, Donald (Jul 3, 2021). "There is no easier way to annoy a British soccer fan than referring to soccer as 'soccer'". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2022. Diakses tanggal 2022-11-30. 
  14. ^ "What's The Origin of the Word "Soccer"?". Lexico Dictionaries | English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2021. Diakses tanggal 22 March 2021. 
  15. ^ "Origin and meaning of soccer". Online Etymology Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2018. Diakses tanggal 29 October 2018. 
  16. ^ a b Item (NAMA) 873 Diarsipkan 22 July 2016 di Wayback Machine. displayed at the National Archaeological Museum, Athens
  17. ^ "Classic Football History of the Game". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2012. Diakses tanggal 17 September 2013. 
  18. ^ "A gripping Greek derby". FIFA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2020. Diakses tanggal 30 October 2020. 
  19. ^ a b "Fury as FIFA finds a field of dreams in China". Bangkok Post. 5 June 2014. 
  20. ^ a b Murray, Scott (2010). Football For Dummies. John Wiley & Sons. hlm. 33–. ISBN 978-0-470-66440-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2021. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  21. ^ Nigel Wilson, Encyclopedia of Ancient Greece, Routledge, 2005, p. 310
  22. ^ Nigel M. Kennell, The Gymnasium of Virtue: Education and Culture in Ancient Sparta (Studies in the History of Greece and Rome), The University of North Carolina Press, 1995, on Google Books Diarsipkan 5 December 2016 di Wayback Machine.
  23. ^ Steve Craig, Sports and Games of the Ancients: (Sports and Games Through History), Greenwood, 2002, on Google Books Diarsipkan 6 December 2016 di Wayback Machine.
  24. ^ Don Nardo, Greek and Roman Sport, Greenhaven Press, 1999, p. 83
  25. ^ Sally E. D. Wilkins, Sports and games of medieval cultures, Greenwood, 2002, on Google books Diarsipkan 6 December 2016 di Wayback Machine.
  26. ^ "Rugby Football History". Rugby Football History. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2017. Diakses tanggal 19 June 2014. 
  27. ^ "Classic Football History of the Game". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2013. Diakses tanggal 17 September 2013. 
  28. ^ "Sports". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2021. Diakses tanggal 20 April 2021. 
  29. ^ "History of Football – The Origins". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2015. Diakses tanggal 15 December 2017. 
  30. ^ Chadwick, Simon; Hamil, Sean, ed. (2010). Managing Football: An International Perspective. London: Routledge. hlm. 458. ISBN 978-1-136-43763-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2018. Diakses tanggal 30 May 2018. 
  31. ^ "History of Football, Part 2: The Aztec and The Oriental Version of the Game". Bleacher Report. 29 Jan 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Feb 2023. 
  32. ^ Roberts, Mike (13 April 2011). "Little Brothers of War Ball games in Pre-Colombian North America". The same old game: the true story of the ancient origins of football. Barcelona. ISBN 978-1-4610-9319-0. OCLC 1022073321. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2022. Diakses tanggal 6 January 2021. 
  33. ^ "Classic Football History of the Game". FIFA. 10 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 March 2013. Diakses tanggal 19 June 2014. 
  34. ^ "History of Football – Britain, the home of Football". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2007. Diakses tanggal 20 November 2006. 
  35. ^ Harvey, Adrian (2005). Football, the first hundred years. London: Routledge. hlm. 126. ISBN 978-0-415-35018-1. 
  36. ^ Winner, David (28 March 2005). "The hands-off approach to a man's game". The Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 May 2020. Diakses tanggal 7 October 2007. 
  37. ^ a b c "History of the FA". The Football Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2013. Diakses tanggal 9 October 2007. 
  38. ^ "British Library displays The Football Association's 1863 Minute Book". British Library. Diakses tanggal 18 September 2023. 
  39. ^ "The Football Association". Bell's Life in London. 1863-11-28. hlm. 6. 
  40. ^ Young, Percy M. (1964). Football in Sheffield. S. Paul. hlm. 28–29. 
  41. ^ "The History of the Football League". The Football League. 22 September 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 May 2011. Diakses tanggal 4 March 2011. 
  42. ^ Parrish, Charles; Nauright, John (2014). Soccer around the World: A Cultural Guide to the World's Favorite Sport. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO. hlm. 78. ISBN 978-1-61069-302-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 October 2019. Diakses tanggal 8 December 2018. 
  43. ^ "IFAB". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2011. Diakses tanggal 10 December 2011. 
  44. ^ "The International FA Board". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2007. Diakses tanggal 2 September 2007. 
  45. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wherebegan
  46. ^ "The IFAB: How it works". FIFA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 January 2021. Diakses tanggal 30 October 2020. 
  47. ^ a b c Townsend, Jon (2015-05-30). "The continental kings of Europe and South America". These Football Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2022. Diakses tanggal 2023-02-24. 
  48. ^ "FIFA Council approves key organisational elements of the FIFA World Cup™". www.fifa.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 December 2022. Diakses tanggal 2023-02-25. 
  49. ^ a b c d "Why Europe and South America dominate World Cup". Hindustan Times (dalam bahasa Inggris). 2022-12-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2022. Diakses tanggal 2023-02-24. 
  50. ^ "The reasons why South American teams are now struggling at the Club World Cup". MARCA (dalam bahasa Inggris). 2023-02-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 February 2023. Diakses tanggal 2023-02-25. 
  51. ^ Robinson, Mark (2018-08-31). "Can Caribbean football make an impact at international level?". Caribbean Beat Magazine (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2021. Diakses tanggal 2023-02-25. 
  52. ^ "How Oceania fell off the FIFA map". The Sydney Morning Herald (dalam bahasa Inggris). 2003-08-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2023. Diakses tanggal 2023-02-25. 
  53. ^ Ingle, Sean; Glendenning, Barry (9 October 2003). "Baseball or Football: which sport gets the higher attendance?". The Guardian. UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2008. Diakses tanggal 5 June 2006. 
  54. ^ "TV Data". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2007. Diakses tanggal 2 September 2007. 
  55. ^ "2014 FIFA World Cup™ reached 3.2 billion viewers, one billion watched final". FIFA. 16 December 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 December 2015. Diakses tanggal 17 March 2017. 
  56. ^ "FIFA Survey: approximately 250 million footballers worldwide" (PDF). FIFA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 September 2006. Diakses tanggal 15 September 2006. 
  57. ^ "2006 FIFA World Cup broadcast wider, longer and farther than ever before". FIFA. 6 February 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2012. Diakses tanggal 11 October 2009. 
  58. ^ Kapuscinski, Ryszard (2007). The Soccer War. 
  59. ^ Stormer, Neil (20 June 2006). "More than a game". Common Ground News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2010. Diakses tanggal 2 March 2010. 
  60. ^ Austin, Merrill (10 July 2007). "Best Feet Forward". Vanity Fair. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2010. Diakses tanggal 2 March 2010. 
  61. ^ Dart, James; Bandini, Paolo (21 February 2007). "Has football ever started a war?". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2007. Diakses tanggal 24 September 2007. 
  62. ^ Drezner, Daniel (4 June 2006). "The Soccer Wars". The Washington Post. hlm. B01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 October 2018. Diakses tanggal 21 May 2008. 
  63. ^ a b c d e f g h i j k Soccerwebsite.org Diarsipkan 2011-06-21 di Wayback Machine. Soccer Rules, dan untuk lapangan sepak bola nasional (Indonesia) yang digunakan memiliki panjang antara 90-110 meter dan lebar 58-70 meter. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  64. ^ a b c d e f Soccerhelp.com Diakses pada 9 Agustus 2011.
  65. ^ a b c d e f g h i j About.com Diarsipkan 2016-12-23 di Wayback Machine. The Officials: An Explanation of Every Official's Function on the Field. Joshua Robinson. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  66. ^ a b c d e f Soccerpositions.net Soccer Positions. Diakses pada 9 Agustus 2011.
  67. ^ a b Soccer-training-guide.com The Soccer Formations Guide. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  68. ^ a b c Oleole.com FIFA World Cup™ History. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  69. ^ a b Napit.co.uk The Copa America. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  70. ^ CONCACAF.com Diarsipkan 2013-04-06 di Wayback Machine. What is CONCACAF? Diakses pada 10 Agustus 2011.
  71. ^ AFC.com Diarsipkan 2012-11-14 di Wayback Machine. About AFC. Last modified 6 September 2007. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  72. ^ About.com Diarsipkan 2011-10-13 di Wayback Machine. Ten Facts About The European Championship. Robert Wilde. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  73. ^ Napit.co.uk The OFC Nations Cup. Diakses pada 10 Agustus 2011.
  74. ^ Napit.co.uk African Cup of Nations. Diakses pada 10 Agustus 2011.

Pranala luar