Lompat ke isi

Australopithecine

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Australopithecus
Rentang waktu: Miocene - Pleistocene 6.1–1.2 jtyl
Australopithecus sediba
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Infrakelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Subtribus:
Australopithecina
Genera
  • Australopithecus
  • Paranthropus
  • Ardipithecus (didiskusikan[1])
  • Orrorin (yang paling disukai)
  • Sahelanthropus (mungkin)

Istilah australopithecine secara umum merujuk kepada semua spesies yang berkerabat dengan genera Australopithecus dan Paranthropus. Mereka juga mengikutkan anggota dari Kenyanthropus [2], Ardipithecus [2], dan Praeanthropus [3]. Istilah ini diambil dari klasifikasi sebelumnya sebagai anggota dari subkeluarga berbeda, yaitu Australopithecinae. [4] Mereka sekarang diklasifikasikan oleh beberapa ahli dalam subsuku Australopithecina dari suku Hominini. [5] [6] Anggota dari Australopithecus terkadang disebut dengan "gracile australopithecines", sementara Paranthropus disebut dengan "robust australopithecines". Mai, Owl & Kersting 2005 [7]

Australopithecines berkembang pada era Plio-Pleistocene, dan mereka bipedal dan bentuk giginya mirip dengan manusia, tetapi dengan ukuran otak yang tidak lebih besar dari kera modern, dengan sedikit encephalization daripada genus Homo. [8] Manusia (genus Homo) mungkin turunan dari leluhur australopithecine, sementara genus Ardipithecus kemungkinanan leluhur dari australopithecines. [7]

Filogeni dari subsuku Australopithecina menurut Briggs & Crowther 2008, hlm. 124.

Karakteristik Fisik

[sunting | sunting sumber]

Australopithecines beradaptasi terhadap lokomosi bipedal, mereka memiliki indeks brakial yang tinggi (rasio lengan bahwa/lengan atas) bila dibandingkan dengan hominid lainnya, dan mereka memperlihatkan dimorfisme seksual lebih besar daripada anggota Homo atau Pan tetapi lebih sedikit daripada Gorila atau Pongo. Diperkirakan rata-rata tinggi mereka yaitu 12–15 meter (39–49 ft) dan berat sekitar 30 dan 55 kilogram (66 dan 121 pon). Ukuran otak antara 350 cc to 600 cc. Gigi taring belakang secara relatif besar, dan memiliki enamel lebih dibandingkan dengan kera dan manusia, sementara gigi seri dan gigi taring relatif kecil, dan perbedaan gigi taringnya sedikit antara jantan dan betina dibandingkan dengan kera.[7]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) Briggs, D.; Crowther, P. R., ed. (2008). Palaeobiology II. John Wiley & Sons. hlm. 600. ISBN 9780470999288. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]