Sri's Reviews > Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
by
by
Niat awal beli novel ini cuma gara-gara tweet seleb-tumblr yang bilang buku ini rocommended. Baru follow surayah bbrp hari, gilaak ini isi tweetnya ngebalesin mention orang-orang yang nyariin bukunya, lantaran sold out di banyak bookstore. Segitu kerennya kah ini novel dan harus ada di rak buku? Penasaran lah, akhirnya pun dibeli. Dibaca dalam waktu sehari. Daaannn.... Luaar biasaaa. Berdecak kagum dan geleng-geleng kepala begitu kelar baca ini novel. Hhahaha.
Masa-masa SMA udah kayak 5 tahun saya tinggalin. Pacaran pas SMA? Gak tau rasanya. Tapi begitu baca novel ini, aiiih... meuni kangen pisan pengin balik lagi ke masa naksir anak kelas sebelah gitu. Hhaahahahaha
Perasaan saya setelah baca novel ini gak karuan. Merasa dihargai sekali sebagai wanita oleh sikapnya Dilan. Entah gimana ceritanya itu kalo si Dilan tau-tau nongol dan saya jadi Milea. Hahahahaha XD
Favorit quote nya si Dilan :
Point of view yang disuguhkan Surayah sebagai seorang Milea dalam Novel Dilan kali ini benar-benar membuat pembaca tertohok dan menggangguk pelan sembari berkata "Ah iya, memang harusnya begini nih"
Ada banyak kalimat romantis yang berujung dengan kegaringan khas Dilan yang membuat saya berkali-kali tepok jidat. Haseeuum, aya-aya weh iyeu budak gayana, nya. :-D
Kalo ada kaum anti-pacaran yang berkeberatan dengan novel ini, seharusnya bisa dijadikan pedoman untuk ber"romantis-ria" dengan calon pasangan halalnya kelak. Hei, belajar bisa dari manapun, bukan? *ditimpuk*
Dan saya yakin, hampir 80% perempuan yang membaca novel ini, akan setuju dengan apa yang dilakukan Milea. Sayangku, Dilanku. Dan hei, emang kalo suka sama suka perlu diumumin? Meuni abege pisan.... Hhahahahahaha
Bahagiaaaa \:D/
Selamat Surayah, karyamu jenius! Gak sabar tunggu edisi kedua.
Masa-masa SMA udah kayak 5 tahun saya tinggalin. Pacaran pas SMA? Gak tau rasanya. Tapi begitu baca novel ini, aiiih... meuni kangen pisan pengin balik lagi ke masa naksir anak kelas sebelah gitu. Hhaahahahaha
Perasaan saya setelah baca novel ini gak karuan. Merasa dihargai sekali sebagai wanita oleh sikapnya Dilan. Entah gimana ceritanya itu kalo si Dilan tau-tau nongol dan saya jadi Milea. Hahahahaha XD
Favorit quote nya si Dilan :
Milea kamu cantik. Aku belum mencintaimu, enggak tau kalo sore. Tungguin aja. -- Dilan 1990
Point of view yang disuguhkan Surayah sebagai seorang Milea dalam Novel Dilan kali ini benar-benar membuat pembaca tertohok dan menggangguk pelan sembari berkata "Ah iya, memang harusnya begini nih"
Ada banyak kalimat romantis yang berujung dengan kegaringan khas Dilan yang membuat saya berkali-kali tepok jidat. Haseeuum, aya-aya weh iyeu budak gayana, nya. :-D
Kalo ada kaum anti-pacaran yang berkeberatan dengan novel ini, seharusnya bisa dijadikan pedoman untuk ber"romantis-ria" dengan calon pasangan halalnya kelak. Hei, belajar bisa dari manapun, bukan? *ditimpuk*
Dan saya yakin, hampir 80% perempuan yang membaca novel ini, akan setuju dengan apa yang dilakukan Milea. Sayangku, Dilanku. Dan hei, emang kalo suka sama suka perlu diumumin? Meuni abege pisan.... Hhahahahahaha
Bahagiaaaa \:D/
Selamat Surayah, karyamu jenius! Gak sabar tunggu edisi kedua.
Sign into Goodreads to see if any of your friends have read
Dilan.
Sign In »