Terbitnya Permennegpan RB Nomer 16 Tahun 2019 menegaskan posisi guru untuk dapat memenuhi tuntuta... more Terbitnya Permennegpan RB Nomer 16 Tahun 2019 menegaskan posisi guru untuk dapat memenuhi tuntutan yang melekat pada profesinya. Mau tidak mau guru harus banyak melakukan aktivitas dan membuat karya yang dapat menunjang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Namun pada praktiknya banyak guru yang telah lama tidak mengajukan kenaikan pangkat. Salah satu alasannya keengganan guru membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan para guru dalam membuat proposal dan laporan PTK. Permasalahan tersebut kemudian diselesaikan melalui kegiatan pelatihan penyusunan proposal dan laporan PTK. Metode pelaksanaan yang dipakai untuk memecahkan masalah tersebut adalah sosialisasi, pelatihan, dan workshop. Pelatihan ini ditujukan kepada guru sosiologi SMA/MA Kabupaten Lombok Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada beberapa guru PNS peserta kegiatan ini merupakan guru senior yang mengaku kesulitan dan kurang paham dalam penyusunan proposal PTK. Ketidak pahama...
Artikel ini mengkaji mitos pertunjukan wayang kulit dalam tradisi apitan di daerah Kelurahan Kali... more Artikel ini mengkaji mitos pertunjukan wayang kulit dalam tradisi apitan di daerah Kelurahan Kalipancur RW IV Kota Semarang. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui narasi mitos pertunjukan wayang kulit yang ada dalam tradisi apitan di Kalipancur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pegambilan data berupa observasi, wawancara dan studi literatur. Analisis teori menggunakan teori fungsionalisme dan konsep mitos Malinowski. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) Mitos pertunjukan wayang kulit terdapat dua cerita narasi mitos yaitu versi pertama lama diyakini warga asli Kalipancur dengan keyakinan adanya mitos, pertama muncul ketika pernah sekali tidak melakukan apitan wayangan dhanyang marah terjadilah pagebluk dan versi kedua baru diyakini warga pendatang dengan keyakinan mitos muncul akibat penularan wabah penyakit karena minimnya pengetahuan warga mengenai kebersihan dan penanganan penyakit sehingga terjadilah pagebluk banyak warga meninggal secara bersamaan. (2) Fungsi simbolis tradisi apitan bagi warga Kalipancur RW IV yaitu pertama dimaksudkan untuk tolak bala mendapatkan keselamatan bagi warga Kalipancur dari pengaruh hal buruk ataupun ancaman roh. Kedua yaitu menambah keyakinan diri yang dirasakan pada masing-masing warga Kalipancur. Ketiga yaitu merekatkan kerukunan antar warga Kalipancur merupakan hasil dari rangkaian acara tradisi apitan yang berkembang. ____________________________________________________________ This article examines the myth of the show wayang kulit in the apitan traditional in Kalipancur RW IV regional, Semarang city. This study used a qualitative approach with methods of observation, interview and documentation, as well as the theory of functionalism and the concept of myth from Malinowski. The results of this study are: (1) The myth of wayang kulit show there are two stories of mythical narratives that are first versions of long believed to be indigenous of Kalipancur Belief in the myth comes when it did not do apitan wayangan dhanyang angry pageblug happen and second version is believed to be immigrant residents with the confidence of transmission of disease outbreaks due to the lack of knowledge of the community about cleanliness and handling of the disease so that there are pageblug that causes people died simultaneously. (2) Symbolic function apitan tradition for the Kalipancur RW IV is first for tolak bala to get safety from the influence of bad or threatening spirit. The second is to increase the confidence that is felt in each the Kalipancur. Third is to bring harmony between citizens of Kalipancur Is the result of a growing series of events of the apitan tradition.
Ndhepo  is a stone mining activity in illegal sites carried out by the people of Medono Village.... more Ndhepo  is a stone mining activity in illegal sites carried out by the people of Medono Village. This activity is one of the changes in environment utilization. This study proposes to determine the perception of the people of Medono Village with the existence of stone mining activities around their living environment, to find out the meaning of the Medono Village community regarding their living environment, and to obtain the reasons for the community to carry out stone mining activities. The research method of this study was qualitative. Data analysis used an ethnoecological perspective. The results indicate that the natural environment in Medono Village is a fertile area and saves other natural resources, namely natural mineral resources for excavation C in the form of andesite rocks. Before the ndhepo  activity, the community used their land for agricultural purposes. However, after realizing that ndhepo  could provide a higher income than cultivating agricultural land, so...
Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit... more Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit mindring tetap eksis di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring meskipun bunga yang harus dibayar relatif tinggi. Kredit mindring berbeda dengan lembaga perekonomian formal . Mindring tidak membebankan jaminan barang berharga sebagai syarat, para pelaku mindring hanya mengandalkan rasa saling percaya antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa praktek perekonomian mindring terjadi di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring serta menjelaskan peran modal sosial dalam aktivitas perekonomian mindring di kalangan buruh pabrik rokok di desa Bulungcangkring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh pabrik rokok melakukan mindring disebabkan oleh sistem gaji borongan yang diberikan secara harian sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dan didorong oleh kemudahan pelayanan yang diberikan oleh tukang mindring. Hasil kedua adalah modal...
Aktivitas bekerja selalu melekat dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang stru... more Aktivitas bekerja selalu melekat dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang struktur organisasi kerja di kalangan masyarakat yang bekerja menambang pasir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menjadi alasan masyarakat menambang pasir, mengetahui struktur organisasi kerja pertambangan pasir, dan mengetahui dampak struktur organisasi kerja terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat sekitar area pertambangan. Lokasi penelitian di daerah “segitiga pertambangan pasir” Kecamatan Boja yang berada di tiga dusun yang salin berbatasan yaitu Dusun Klesem, Teseh dan Kedungdowo. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam melakukan penelitian ini. Analisis atas data menggunakan teori struktur agrarian ala Gunawan Wiradi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan yang menyebabkan masyarakat melakukan penambangan pasir adalah faktor ekonomi yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sempitnya lapangan pekerjaan, faktor usia yang sudah tidak produktif lagi, dan...
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja secara seksual dan pandangan masyarakat te... more Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja secara seksual dan pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di pertambangan “sirtu” Sungai Pabelan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawaancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori nurture dan teori struktural John Stuart Mills dan Radcliff Brown. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pembagian kerja secara seksual masih terjadi di pertambangan sirtu Sungai Pabelan, dapat dilihat dari jumlah dan jenis pekerjaan perempuan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pekerjaan laki-laki, jika laki-laki bisa menjadi buruh muat dan penambang, perempuan hanya dapat menjadi pemukul batu untuk dijadikan split, Dengan adanya pembagian kerja secara seksual perempuan memperoleh penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. (2) Pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di Sungai Pabelan mengaku menjadi perempuan pena...
Terbitnya Permennegpan RB Nomer 16 Tahun 2019 menegaskan posisi guru untuk dapat memenuhi tuntuta... more Terbitnya Permennegpan RB Nomer 16 Tahun 2019 menegaskan posisi guru untuk dapat memenuhi tuntutan yang melekat pada profesinya. Mau tidak mau guru harus banyak melakukan aktivitas dan membuat karya yang dapat menunjang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Namun pada praktiknya banyak guru yang telah lama tidak mengajukan kenaikan pangkat. Salah satu alasannya keengganan guru membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan para guru dalam membuat proposal dan laporan PTK. Permasalahan tersebut kemudian diselesaikan melalui kegiatan pelatihan penyusunan proposal dan laporan PTK. Metode pelaksanaan yang dipakai untuk memecahkan masalah tersebut adalah sosialisasi, pelatihan, dan workshop. Pelatihan ini ditujukan kepada guru sosiologi SMA/MA Kabupaten Lombok Timur. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada beberapa guru PNS peserta kegiatan ini merupakan guru senior yang mengaku kesulitan dan kurang paham dalam penyusunan proposal PTK. Ketidak pahama...
Artikel ini mengkaji mitos pertunjukan wayang kulit dalam tradisi apitan di daerah Kelurahan Kali... more Artikel ini mengkaji mitos pertunjukan wayang kulit dalam tradisi apitan di daerah Kelurahan Kalipancur RW IV Kota Semarang. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui narasi mitos pertunjukan wayang kulit yang ada dalam tradisi apitan di Kalipancur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pegambilan data berupa observasi, wawancara dan studi literatur. Analisis teori menggunakan teori fungsionalisme dan konsep mitos Malinowski. Hasil penelitian menunjukan, bahwa: (1) Mitos pertunjukan wayang kulit terdapat dua cerita narasi mitos yaitu versi pertama lama diyakini warga asli Kalipancur dengan keyakinan adanya mitos, pertama muncul ketika pernah sekali tidak melakukan apitan wayangan dhanyang marah terjadilah pagebluk dan versi kedua baru diyakini warga pendatang dengan keyakinan mitos muncul akibat penularan wabah penyakit karena minimnya pengetahuan warga mengenai kebersihan dan penanganan penyakit sehingga terjadilah pagebluk banyak warga meninggal secara bersamaan. (2) Fungsi simbolis tradisi apitan bagi warga Kalipancur RW IV yaitu pertama dimaksudkan untuk tolak bala mendapatkan keselamatan bagi warga Kalipancur dari pengaruh hal buruk ataupun ancaman roh. Kedua yaitu menambah keyakinan diri yang dirasakan pada masing-masing warga Kalipancur. Ketiga yaitu merekatkan kerukunan antar warga Kalipancur merupakan hasil dari rangkaian acara tradisi apitan yang berkembang. ____________________________________________________________ This article examines the myth of the show wayang kulit in the apitan traditional in Kalipancur RW IV regional, Semarang city. This study used a qualitative approach with methods of observation, interview and documentation, as well as the theory of functionalism and the concept of myth from Malinowski. The results of this study are: (1) The myth of wayang kulit show there are two stories of mythical narratives that are first versions of long believed to be indigenous of Kalipancur Belief in the myth comes when it did not do apitan wayangan dhanyang angry pageblug happen and second version is believed to be immigrant residents with the confidence of transmission of disease outbreaks due to the lack of knowledge of the community about cleanliness and handling of the disease so that there are pageblug that causes people died simultaneously. (2) Symbolic function apitan tradition for the Kalipancur RW IV is first for tolak bala to get safety from the influence of bad or threatening spirit. The second is to increase the confidence that is felt in each the Kalipancur. Third is to bring harmony between citizens of Kalipancur Is the result of a growing series of events of the apitan tradition.
Ndhepo  is a stone mining activity in illegal sites carried out by the people of Medono Village.... more Ndhepo  is a stone mining activity in illegal sites carried out by the people of Medono Village. This activity is one of the changes in environment utilization. This study proposes to determine the perception of the people of Medono Village with the existence of stone mining activities around their living environment, to find out the meaning of the Medono Village community regarding their living environment, and to obtain the reasons for the community to carry out stone mining activities. The research method of this study was qualitative. Data analysis used an ethnoecological perspective. The results indicate that the natural environment in Medono Village is a fertile area and saves other natural resources, namely natural mineral resources for excavation C in the form of andesite rocks. Before the ndhepo  activity, the community used their land for agricultural purposes. However, after realizing that ndhepo  could provide a higher income than cultivating agricultural land, so...
Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit... more Salah satu lembaga perekonomian informal yang ada di Desa Bulungcangkring adalah mindring. Kredit mindring tetap eksis di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring meskipun bunga yang harus dibayar relatif tinggi. Kredit mindring berbeda dengan lembaga perekonomian formal . Mindring tidak membebankan jaminan barang berharga sebagai syarat, para pelaku mindring hanya mengandalkan rasa saling percaya antar keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengapa praktek perekonomian mindring terjadi di kalangan buruh pabrik rokok di Desa Bulungcangkring serta menjelaskan peran modal sosial dalam aktivitas perekonomian mindring di kalangan buruh pabrik rokok di desa Bulungcangkring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para buruh pabrik rokok melakukan mindring disebabkan oleh sistem gaji borongan yang diberikan secara harian sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga dan didorong oleh kemudahan pelayanan yang diberikan oleh tukang mindring. Hasil kedua adalah modal...
Aktivitas bekerja selalu melekat dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang stru... more Aktivitas bekerja selalu melekat dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini membahas tentang struktur organisasi kerja di kalangan masyarakat yang bekerja menambang pasir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang menjadi alasan masyarakat menambang pasir, mengetahui struktur organisasi kerja pertambangan pasir, dan mengetahui dampak struktur organisasi kerja terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat sekitar area pertambangan. Lokasi penelitian di daerah “segitiga pertambangan pasir” Kecamatan Boja yang berada di tiga dusun yang salin berbatasan yaitu Dusun Klesem, Teseh dan Kedungdowo. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam melakukan penelitian ini. Analisis atas data menggunakan teori struktur agrarian ala Gunawan Wiradi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan yang menyebabkan masyarakat melakukan penambangan pasir adalah faktor ekonomi yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sempitnya lapangan pekerjaan, faktor usia yang sudah tidak produktif lagi, dan...
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja secara seksual dan pandangan masyarakat te... more Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembagian kerja secara seksual dan pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di pertambangan “sirtu” Sungai Pabelan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawaancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori nurture dan teori struktural John Stuart Mills dan Radcliff Brown. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pembagian kerja secara seksual masih terjadi di pertambangan sirtu Sungai Pabelan, dapat dilihat dari jumlah dan jenis pekerjaan perempuan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pekerjaan laki-laki, jika laki-laki bisa menjadi buruh muat dan penambang, perempuan hanya dapat menjadi pemukul batu untuk dijadikan split, Dengan adanya pembagian kerja secara seksual perempuan memperoleh penghasilan yang lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. (2) Pandangan masyarakat terhadap perempuan penambang di Sungai Pabelan mengaku menjadi perempuan pena...
Uploads
Papers by nugroho brata