Tari Kejei: Perbedaan antara revisi
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
|||
Baris 15: | Baris 15: | ||
* [http://www.patpetulai.com/tari-kejai/ Situs Ikatan Keluarga Besar Djang Pat Ptulai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180722015115/http://patpetulai.com/tari-kejai |date=2018-07-22 }} |
* [http://www.patpetulai.com/tari-kejai/ Situs Ikatan Keluarga Besar Djang Pat Ptulai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180722015115/http://patpetulai.com/tari-kejai |date=2018-07-22 }} |
||
{{Tarian di wilayah pulau Sumatera|state=autocollapse}} |
|||
[[Kategori:Bengkulu]] |
[[Kategori:Bengkulu]] |
||
[[Kategori:Kabupaten Rejang Lebong]] |
[[Kategori:Kabupaten Rejang Lebong]] |
Revisi terkini sejak 19 Maret 2024 08.49
Tari Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang dilakukan pada setiap upacara kejei berlangsung. upacara kejei merupakan hajatan terbesar di suku rejang. dikatakan hajatan terbesar karena yang mengangkat hajat kejei tersebut merupakan orang-orang yang mampu.dengan pemotongan beberapa kerbau, kambing atau sapi sebagai syarat sah nya upacara kejei. Tarian tersebut dimainkan oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa pada malam hari di tengah-tengah penerangan lampion.tarian ini sebagai ajang perkenalan antara bujang dan gadis suku rejang.
Area teritorarial Rejang sendiri teridiri dari beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang lebong, dan kabupaten Kepahiang, dan beberapa suku pendatang di daerah Provinsi Bengkulu lainnya.
Kekhasan tari ini adalah alat-alat musik pengiringnya terbuat dari bambu, seperti kulintang, seruling dan gong. Tarian dimainkan sekelompok orang yang membentuk lingkaran dengan berhadap-hadapan searah menyerupai jarum jam.
Tarian ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee, bernama Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke Bengkulu pada tahun 1468. Tapi, ada pula keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang pada tahun 1532 berkunjung ke tanah redjang. Tari Kejei pertama kali dibawakan saat pernikahan Putri Senggang dengan Biku Bermano., yang menurut kisahnya buku pelaksanaan "kejei" tersebut disimpan di dalam perut Biku Bermano. "Kejei" pertama kali dilaksanakan adalah kejei pernikahan Putri Senggang dan Biku Bermano.
Tari Kejei dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Sejak para biku datang, alat musiknya diganti dengan alat dari logam, seperti yang digunakan sampai saat ini. Acara kejei dilakukan dalam masa yang panjang, bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari atau 3 hari berturut-turut.
Tari ini adalah tarian sakral yang diyakini masyarakat mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan adat marga. Pelaksanaan tari ini disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Tari Kejei[pranala nonaktif permanen], RRI Pro 3 FM, Sabtu, 15 Mei 2010 10:43
- Situs Ikatan Keluarga Besar Djang Pat Ptulai Diarsipkan 2018-07-22 di Wayback Machine.