Lompat ke isi

Bahasa Korea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Korea
한국어/韓國語 (Korea Selatan)
조선말/朝鮮말 (Korea Utara)
Dituturkan diKorea Selatan, Korea Utara, Tiongkok, dan Rusia
EtnisBangsa Korea
Penutur
85 juta
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]

Bentuk awal
Bentuk baku
Pyojuneo (Korea Selatan)
Munhwa'ŏ (Korea Utara)
Dialek(lihat dialek-dialek bahasa Korea)
Hangul/Josŏn-gŭl (Aksara Korea)
Braille Bahasa Korea
Hanja/Hancha (Karakter Tionghoa)
Alfabet Kiril (jarang dipakai dalam "Goryeomal")
Status resmi
Bahasa resmi di
 Korea Selatan
 Korea Utara
 Jepang
 Tiongkok (Prefektur Yanbian dan Daerah Changbai)
 Rusia (Primorsky Krai)
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehInstitut Nasional Bahasa Korea (국립국어원/國立國語院) (Republik Korea)
Institut Penelitian Bahasa, Akademi Ilmu Sosial (사회과학원 어학연구소/社會科學院 語學研究���) (Republik Demokratik Rakyat Korea)
Komisi Regulasi Bahasa Korea Tiongkok (중국조선어규범위원회/中国朝鲜语规范委员会) (Republik Rakyat Tiongkok)
Kode bahasa
ISO 639-1ko
ISO 639-2kor
ISO 639-3kor
Glottologkore1280[2]
Linguasfer45-A 45-AAA-a, 45-A
IETFko
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Korea diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC1 National
Bahasa Korea dikategorikan sebagai C1 National menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini menjadi bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara
Referensi: [3][4][5]

Lokasi penuturan
wilayah berbahasa Korea
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Korea (한국어/조선말) adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian, Tiongkok timur laut. Secara keseluruhan, terdapat sekitar 82 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di Rusia, Amerika Serikat, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, tetapi dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa isolat.[6][7][8][9][10][11] Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.

Sistem penulisan bahasa Korea yang asli — disebut Hangul — merupakan sistem yang silabis dan fonetik. Aksara-aksara Sino-Korea (Hanja) juga digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan Hangul, lebih dari 70% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin.

Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, dikenal sebagai Hunmin Jeongeum. Namun, istilah Hangul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah Hangeul digunakan pun, Hanja masih tetap dipakai, sedang Hangeul dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak.

Namun pada perkembangannya, Hangeul semakin banyak digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan Hangeul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangeul.

Bahasa Korea pada dasarnya memiliki dialek-dialek yang saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali dialek Pulau Jeju yang dianggap kurang bisa dimengerti dari dialek-dialek provinsi lainnya.

Bilangan dalam bahasa Korea dengan bahasa Indonesia

[sunting | sunting sumber]
Bilangan Aksara Sino-Korea Aksara Korea asli Romanisasi (Sino-Korea) Romanisasi (Korea asli) Bahasa Indonesia
0 영/공 yeong/gong gong nol
1 하나 il hana satu
2 i dul dua
3 sam set tiga
4 sa net empat
5 다섯 o daseot lima
6 여섯 yuk yeoseot enam
7 일곱 chil ilgop tujuh
8 여덟 phal yeodeol delapan
9 아홉 gu ahop sembilan
10 ship yeol sepuluh
11 십일 열하나 shipil yeolhana sebelas
20 이십 스물 eeship seumul dua puluh
30 삼십 서른 samship seoreun tiga puluh
40 사십 마흔 saship maheun empat puluh
50 오십 oship swin lima puluh
60 육십 예순 yukship yesun enam puluh
70 칠십 일흔 chilship ilheun tujuh puluh
80 팔십 여든 palship yeodeun delapan puluh
90 구십 아흔 goship aheun sembilan puluh
100 baek seratus
1.000 cheon seribu
10.000 man sepuluh ribu
100.000 십만 shipman seratus ribu
1.000.000 백만 baekman satu juta
10.000.000 천만 cheonman sepuluh juta
100.000.000 eok seratus juta
1.000.000.000 십억 shipeok satu miliar
1.000.000.000.000 jo satu triliun

Huruf dalam Hangul (aksara untuk bahasa Korea)

[sunting | sunting sumber]

Huruf konsonan

[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini adalah huruf konsonan dalam Hangeul.

Hangeul Romanisasi
b
v
p
pp
ch
d, t
tt
f, ph, p
g, k
kk
h
j, ch
jj
l[a], r[b]
m
n
s, sh
ss

Huruf vokal

[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya di bawah ini adalah huruf huruf vokal bahasa Korea.

Hangeul Romanisasi
a
ya
e
ye
eo, o, ou
yeo, yo, you
eu, u
i, yi, lee (dalam romanisasi marga)
o
yo
u, oo, woo (dalam romanisasi nama)
yu, yoo

Perhatikan, 3 huruf vokal pertama di tulis secara vertikal, dan 3 huruf vokal terakhir ditulis secara horizontal. Lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya

Pada gambar di atas dapat terlihat jelas bahwa bagian kiri ditulis secara vertikal dan bagian kanan ditulis secara horizontal. Perbedaan di atas sangat penting karena penulisan bahasa Korea akan tergantung pada huruf vokal yang ditulis vertikal atau horizontal.

  1. ^ dalam Hangeul, dibaca l dalam akhir blok, seperti (dol). Namun, jika blok dengan akhir memiliki huruf vokal di depannya, maka akan berubah menjadi r, seperti 돌아 (dora). Namun, pada awal blok bisa dibaca l jika sudah ada blok lain dengan akhir di belakang blok tersebut. Contoh, 셀라 (sella).
  2. ^ dalam Hangeul, dibaca r dalam awal blok, seperti (rang). Namun, jika blok dengan awal memiliki blok lain di belakang blok tersebut, maka pengucapannya akan berubah menjadi l, seperti 셀라 (sella).

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ethnologue (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-25, 19), Dallas: SIL International, ISSN 1946-9675, OCLC 43349556, Wikidata Q14790, diakses tanggal 23 April 2022 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Korea". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ "Bahasa Korea". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  6. ^ Song, Jae Jung (2005), The Korean language: structure, use and context, Routledge, hlm. 15, ISBN 978-0-415-32802-9 .
  7. ^ Campbell, Lyle; Mixco, Mauricio (2007), "Korean, A language isolate", A Glossary of Historical Linguistics, University of Utah Press, hlm. 7, 90–91, most specialists... no longer believe that the... Altaic groups... are related […] Korean is often said to belong with the Altaic hypothesis, often also with Japanese, though this is not widely supported .
  8. ^ Dalby, David (1999–2000), The Register of the World's Languages and Speech Communities, Linguasphere Press .
  9. ^ Kim, Nam-Kil (1992), "Korean", International Encyclopedia of Linguistics, 2, hlm. 282–86, scholars have tried to establish genetic relationships between Korean and other languages and major language families, but with little success .
  10. ^ Róna-Tas, András (1998), "The Reconstruction of Proto-Turkic and the Genetic Question", The Turkic Languages, Routledge, hlm. 67–80, [Ramstedt's comparisons of Korean and Altaic] have been heavily criticised in more recent studies, though the idea of a genetic relationship has not been totally abandoned .
  11. ^ Schönig, Claus (2003), "Turko-Mongolic Relations", The Mongolic Languages, Routledge, hlm. 403–19, the 'Altaic' languages do not seem to share a common basic vocabulary of the type normally present in cases of genetic relationship .

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Argüelles, Alexander; Kim, Jong-Rok (2000). A Historical, Literary and Cultural Approach to the Korean Language. Seoul: Hollym. 
  • Argüelles, Alexander; Kim, Jongrok (2004). A Handbook of Korean Verbal Conjugation. Hyattsville, Maryland: Dunwoody Press. 
  • Argüelles, Alexander (2007). Korean Newspaper Reader. Hyattsville, Maryland: Dunwoody Press. 
  • Argüelles, Alexander (2010). North Korean Reader. Hyattsville, Maryland: Dunwoody Press. 
  • Brown, L. (2015). "Expressive, Social and Gendered Meanings of Korean Honorifics". Korean Linguistics. 17 (2): 242–266. doi:10.1075/kl.17.2.04bro. ISSN 0257-3784. 
  • Chang, Suk-jin (1996). Korean. Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. ISBN 978-1-55619-728-4.  (Volume 4 of the London Oriental and African Language Library).
  • Cho, Young A. (2006). "Gender Differences in Korean Speech". Dalam Sohn, Ho-min. Korean Language in Culture and Society. University of Hawaii Press. hlm. 189. 
  • Cho, Sungdai; Whitman, John (2020). Korean: A Linguistic Introduction. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-51485-9. 
  • Hulbert, Homer B. (1905). A Comparative Grammar of the Korean Language and the Dravidian Dialects in India. Seoul. 
  • Lee, Ki-Moon; Ramsey, S. Robert (2011). A History of the Korean Language. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-66189-8. 
  • Martin, Samuel E. (1966). "Lexical Evidence Relating Japanese to Korean". Language. 42 (2): 185–251. doi:10.2307/411687. JSTOR 411687. 
  • Martin, Samuel E. (1990). "Morphological clues to the relationship of Japanese and Korean". Dalam Baldi, Philip. Linguistic Change and Reconstruction Methodology. Trends in Linguistics: Studies and Monographs. 45. hlm. 483–509. 
  • Martin, Samuel E. (2006). A Reference Grammar of Korean: A Complete Guide to the Grammar and History of the Korean Language – 韓國語文法總監. Tuttle Publishing. ISBN 978-0-8048-3771-2. 
  • Miller, Roy Andrew (1971). Japanese and the Other Altaic Languages. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-52719-0. 
  • Miller, Roy Andrew (1996). Languages and History: Japanese, Korean and Altaic. Oslo: Institute for Comparative Research in Human Culture. ISBN 974-8299-69-4. 
  • Ramstedt, G. J. (1928). "Remarks on the Korean language". Mémoires de la Société Finno-Oigrienne. 58. 
  • Rybatzki, Volker (2003). "Middle Mongol". Dalam Janhunen, Juha. The Mongolic languages. London: Routledge. hlm. 47–82. ISBN 0-7007-1133-3. 
  • Starostin, Sergei A.; Dybo, Anna V.; Mudrak, Oleg A. (2003). Etymological Dictionary of the Altaic Languages. Leiden: Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-13153-1.  In 3 volumes.
  • Sohn, Ho-Min (2001) [1999]. The Korean Language. Cambridge, UK: Cambridge University Press. ISBN 978-0521369435. 
  • Sohn, Ho-Min (2006). Korean Language in Culture and Society. Boston: Twayne Publishers. ISBN 978-0-8248-2694-9. 
  • Song, J.-J. (2005). The Korean Language: Structure, Use and Context. London: Routledge. 
  • Trask, R. L. (1996). Historical linguistics. Hodder Arnold. 
  • Vovin, Alexander (2010). Koreo-Japonica: A Re-evaluation of a Common Genetic Origin. Honolulu: University of Hawai'i Press. 
  • Whitman, John B. (1985). The Phonological Basis for the Comparison of Japanese and Korean (Tesis PhD).  Unpublished Harvard University PhD dissertation.
  • Yeon, Jaehoon; Brown, Lucien (2011). Korean: A Comprehensive Grammar. London: Routledge. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]