Lompat ke isi

Pelepasan non suara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Pelepasan non suara
◌̚
Pengodean karakter
Entitas (desimal)̚
Unikode (heks)U+031A

Sebuah hentian yang memiliki pelepasan non suara, juga dikenal sebagai hentian nirlepas atau aplosif, merupakan sebuah konsonan letup yang dihasilkan tanpa hentakan pelepasan: tidak adanya indikasi suara pada akhir dari oklusi (tekanan artikulator) yang mengawali konsonan tersebut. Dalam Alfabet Fonetik Internasional, kurangnya atau tidak adanya pelepasan suara dilambangkan dengan diakritik sudut (U+031A ◌̚ combining left angle above (HTML: ̚)) yang diletakkan setelah huruf konsonan: [p̚], [t̚], [k̚].[catatan 1]

Sementara untuk pelepasan hentian bersuara, umumnya tidak diberi penanda apapun. Jika hentian memiliki aspirasi pada pelepasannya, maka diakritik aspirasi ◌ʰ dapat digunakan untuk menandakan pelepasanya. Selain itu, diakritik "niraspirasi" di dalam Ekstensi IPA dapat digunakan untuk kasus seperti ini: apt [ˈæp̚t˭].

Catatan

  1. ^ Diakritik ini mungkin tidak muncul secara benar dalam beberapa font yang divisualisasikan diatas huruf konsonan alih-alih setelahnya; dalam kasus seperti itu, U+02FA ◌˺ modifier letter end high tone, , dapat digunakan sebagai pengganti.

Referensi

Daftar pustaka

  • Browman, Catherine P.; Goldstein, Louis (1990), "Tiers in articulatory phonology, with some implications for casual speech", dalam Kingston, John C.; Beckman, Mary E., Papers in laboratory phonology I: Between the grammar and physics of speech, New York: Cambridge University Press, hlm. 341–376 
  • Choo, Miho; O'Grady, William D. (2003), The Sounds of Korean: A Pronunciation Guide, Honolulu: University of Hawaii Press 
  • Nolan, Francis (1992), "The descriptive role of segments: Evidence from assimilation.", dalam Docherty, Gerard J.; Ladd, D. Robert, Papers in laboratory phonology II: Gesture, segment, prosody, New York: Cambridge University Press, hlm. 261–280 
  • O'Neill, Gareth (2014). "Humming, whistling, singing, and yelling in Pirahã context and channels of communicatin in FDG1". Pragmatics. 24 (2): 349–375. doi:10.1075/prag.24.2.08neialt=Dapat diakses gratis. 
  • Zsiga, Elizabeth (2003), "Articulatory Timing in a Second Language: Evidence from Russian and English", Studies in Second Language Acquisition, 25: 399–432, doi:10.1017/s0272263103000160 

Pranala luar