Apakah Kamu Jahat?

Ikuti kuis ini untuk mengetahui karakter kamu.

Pada suatu titik dalam hidup, kamu mungkin pernah bertanya-tanya dalam hati, "Apa aku sebenarnya jahat?" Jika kamu pernah bertanya seperti itu dan sekarang berniat mengikuti kuis ini, kami justru bisa langsung tahu bahwa kamu sebenarnya tidak jahat. Namun, kamu mungkin ingin memastikannya!

Kami di sini siap membantu kamu mengetahui kebenarannya. Jawab 12 pertanyaan ini dengan jujur agar kami bisa memberi tahu kamu faktanya. Kami tidak "menghakimi", tetapi hanya mengungkapkan fakta.

(Ingat, ini cuma kuis online! Tidak mungkin kami bisa mengatakan secara pasti seberapa "baik" atau "jahat" kamu tanpa mengenalmu secara pribadi, dan ini pun pertanyaan sulit. Jadi, anggap saja kuis ini sebagai cara untuk menjadi orang yang lebih baik, yang bisa dilakukan semua orang!)

Seorang wanita terlihat khawatir sambil memegang dagunya.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Kamu menemukan dompet di jalan. Apa yang akan kamu lakukan?
  1. Mencoba cari pemiliknya dengan KTP atau SIM yang ada di dalam dompet. Dia pasti sangat khawatir.
  2. Memberikan dompet ke toko atau kantor polisi terdekat. Biar mereka yang urus.
  3. Mengabaikan dompet itu. Itu bukan urusanku.
  4. Mengambil uang dari dalam dompet dan meninggalkannya begitu saja. Ini hari keberuntunganku!
2. Orang yang duduk di sebelahmu tiba-tiba menangis. Yang kamu lakukan:
  1. Menawarkan bantuan. Dia jelas perlu dibantu.
  2. Memberikan tisu, tapi nggak ikut campur. Aku nggak mau ganggu dia.
  3. Membiarkannya. Dia bisa mengatasi masalahnya sendiri.
  4. Pergi dari situ. Aku nggak nyaman dengar suara tangisan.
3. Uang temanmu tidak cukup untuk bayar makan siangnya di warung, sedangkan kamu punya banyak uang. Yang kamu lakukan:
  1. Membayar semuanya. Aku punya banyak uang dan nggak masalah traktir dia.
  2. Membayar kekurangannya. Cuma itu yang aku bisa.
  3. Aku akan membayar kekurangannya, tapi dia harus kembalikan uangku, dengan bunganya.
  4. Mengajaknya kabur dari warung. Menangkap 2 orang pasti lebih sulit!
4. Seandainya kamu diberi uang 10 juta rupiah, akan kamu gunakan untuk apa uang itu?
  1. Menyumbangkannya ke lembaga amal untuk disalurkan ke orang yang membutuhkan.
  2. Menggunakannya untuk menyenangkan teman dan keluarga.
  3. Menyimpannya untuk kondisi darurat.
  4. Membeli sesuatu yang sudah lama aku inginkan, seperti game atau HP baru.
5. Seberapa sering kamu memberikan uang atau makanan ke gelandangan atau tunawisma?
  1. Aku selalu menyiapkan uang atau makanan untuk kuberikan kepada siapa pun yang membutuhkan.
  2. Aku memberikan uang kalau masih ada sisa.
  3. Aku lebih suka menyumbang ke lembaga amal. Supaya lebih aman saja.
  4. Aku nggak pernah memberikan apa pun ke tunawisma.
6. Yang paling kamu benci:
  1. Melihat orang lain sengsara.
  2. Masalahku sendiri.
  3. Berinteraksi dengan orang lain.
  4. Melihat musuhku sukses.
7. Jika sudah menjadi kebiasaan umum, apakah kamu akan memberi tip ke driver ojek online?
  1. Selalu, minimal 20% dari orderku.
  2. Ya, asal layanan mereka nggak jelek.
  3. Ya, tapi cuma kalau layanan mereka bagus.
  4. Tidak, aku nggak pernah kasih tip.
8. Kamu memegang kulit pisang dan tidak menemukan tempat sampah. Yang kamu lakukan:
  1. Aku bawa terus sampai rumah untuk dicampur ke kompos. Aku mau melakukan apa pun untuk bumi.
  2. Aku bawa sampai ada tempat sampah. Sebenarnya mudah.
  3. Aku buang saja ke tanah, tapi setelah itu aku merasa bersalah juga walau sebentar.
  4. Aku buang ke tanah tanpa merasa bersalah sedikit pun. Ini nggak begitu penting.
9. Apa kamu pernah ghosting seseorang?
  1. Nggak pernah. Menurutku, ghosting itu kejam.
  2. Satu atau dua kali mungkin, dan aku punya alasan yang tepat.
  3. Beberapa kali. Menurutku ghosting bukan masalah serius.
  4. Aku sering ghosting orang, langsung setelah hubungan kami nggak ada gunanya buat aku lagi.
10. Bayangkan di pesawat ada anak kecil yang menendang kursi kamu. Yang kamu lakukan:
  1. Dengan sopan meminta anak itu atau orang tuanya untuk berhenti menendang.
  2. Tanya ke pramugari apa aku bisa pindah kursi, tanpa harus membuat keributan.
  3. Melontarkan komentar pasif-agresif sampai orang tuanya paham.
  4. Meminta pramugari mencarikan kursi baru untuk anak itu dan orang tuanya.
11. Jawab dengan jujur: bagaimana kamu menghadapi kritik?
  1. Aku selalu mendengarkan kritik dengan penuh perhatian dan rasa terima kasih, lalu bertanya kepada diri sendiri apakah kritik itu memang benar.
  2. Aku hanya menanggapi kritik membangun yang aku minta.
  3. Aku nggak bisa terima. Orang-orang seharusnya mengurus diri sendiri, bukan orang lain.
  4. Aku akan langsung mencari kesalahan orang lain untuk dikritik.
12. Apa pendapatmu tentang berbohong?
  1. Berbohong itu pasti buruk. Jika kebenaran sulit diucapkan, aku akan mencoba mengatakannya secara sopan.
  2. Nggak masalah berbohong jika tindakan itu tidak menyakiti siapa pun, atau untuk melindungi seseorang.
  3. Aku kadang bohong untuk melindungi diri sendiri, walaupun itu menyakiti orang lain.
  4. Aku sering bohong untuk bersenang-senang.

Menjadi Orang yang Lebih Baik

Menurutmu, apa yang membuat seseorang menjadi "orang baik"? Apa karena tidak mementingkan diri sendiri? Apa karena mau berupaya keras melindungi atau membantu orang lain? Apa karena menjalani hidup sesuai aturan moral atau agama? Apa karena punya kemampuan hebat, seperti kekuatan atau kecerdasan? Apa karena mereka menjadi panutan?

Sebenarnya, "baik" sering diartikan secara subjektif, dan apa yang kita anggap "benar" atau "bermoral" mungkin dianggap sebaliknya atau rusak bagi orang lain. Sebagai contoh, ritual keagamaan yang dilakukan penganut tertentu mungkin dianggap "dosa" besar bagi penganut agama lain. Banyak hal yang sulit dikatakan hitam atau putih secara mutlak. Jadi, bagaimana cara kita menjadi lebih baik jika "lebih baik" itu sulit didefinisikan? Cobalah memulainya dengan tindakan ini:

Memikirkan Orang Lain
Salah satu metode bagus untuk berpikir sebagai orang baik adalah bertanya kepada diri sendiri bagaimana orang lain berpikir! Apabila kamu hanya berfokus terhadap diri sendiri (keinginan, kebutuhan, dan kekhawatiranmu sendiri), kamu akan mudah mengabaikan keinginan dan kebutuhan orang lain. Sebagai akibatnya, mungkin kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan, tetapi dengan mengorbankan orang lain. Cobalah membiasakan diri untuk mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini kepada diri sendiri:

  • Apakah tindakanku menyakiti orang lain?
  • Bisakah aku berbuat sesuatu saat ini juga untuk memudahkan orang lain?
  • Bagaimana aku ingin diperlakukan, jika aku menjadi orang itu?

Melakukan Tindakan
Menjadi orang baik bukan berarti kamu hanya mengajukan pertanyaan sulit terhadap diri sendiri. Kamu juga harus bertindak untuk membuat dunia di sekitarmu menjadi lebih baik. Perhatikan ini: karakter kamu bukan ditentukan oleh apa yang kamu pikirkan, melainkan oleh apa yang kamu lakukan. Jika kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat perubahan, cobalah melakukan beberapa hal berikut ini:

Membantu Diri Sendiri
Melakukan berbagai hal baik untuk orang lain merupakan salah satu cara bagus untuk menjadi orang baik. Namun, orang baik juga berarti bersikap baik dan pengertian kepada diri sendiri. Memberi sedikit kelonggaran dan ruang kepada diri sendiri untuk berkembang bisa membuat kamu lebih sehat, lebih berbahagia, dan lebih mampu memberi kelonggaran kepada orang lain. Ingatkan dirimu sendiri tentang hal-hal di bawah ini sesekali:

  • Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Yang paling penting adalah belajar dari kesalahan itu.
  • Aku juga harus memikirkan kebutuhanku sendiri (selain kebutuhan orang lain) agar aku tidak kewalahan.
  • Aku tidak harus sempurna untuk menjadi orang baik.
  • Asalkan aku berusaha semaksimal mungkin, aku pasti bisa menjadi orang baik sesuai kemampuanku.