Turnhout

Turhnout berasal dari persimpangan dari dua jalur perdagangan utama dan perlindungan dari kastil perburuan dari Dukes of Brabant,^[4] yang telah ada sejak 1110 atau lebih awal lagi. Perburuan ini masih tercantum di emblem kota ini. Komunitas yang terbentuk di sini kemudian mendapat status "kota bebas" dari Henry I, Duke of Brabant pada tahun 1212. Pada tahun 1338, kota ini mendapat hak untuk menyelenggarakan pasar sendiri pada hari Sabtu, kebiasaan yang hingga kini masih ada. Pada tahun 1466, seorang petualang menggambarkan Turnhout sebagai kumpulan rumah-rumah yang teratur, jalanan yang mulus, dan ada 5 gereja di daerah ini.^[5]

Sejak abad 16, Turnhout menjadi pusat komersial yang kaya. Sayangnya, pada akhir abad ini terjadi peperangan, kebakaran, perampokan dan wabah. Tekanan dan inkuisisi membuat warganya banyak mengungsi ke Republik Belanda, meninggalkan Turnhout. Sejarah selanjutnya mencatat naik turunnya Turnhout. Seringkali tentara menjadikan Turnhout sebagai arena permainan mereka, menghasilkan dua perang besar, Pertempuran Turnhout 1597 dan 1789.

Tahun 1830, Belgium merdeka, dan Turnhout menjadi batasnya di selatan dengan Belanda. Periode perdamaian antara 1831 hingga 1914 diwarnai penggalian kanal pada 1846 dan pembangunan rel pada 1855. Pada akhir abad pertengahan, Turnhout merupakan pusat pemintalan dan perdagangan linen. Pada awal abad 19, perdagangan ini digantikan oleh industri yang menggunakan kertas. Pieter Corbeels dan Philippus Jacobus Brepols dianggap penemu industri ini. Industri inilah yang mewarnai ekonomi Turnhout hingga saat ini. Beberapa perusahaan grafis ada di sini, seperti Brepols, Group Joos, Proost International Book Production, Van Genechten Packaging, dan Cartamundi. Belgian Centre for the Graphics Industry dan Flemish Innovation Center for Graphic Communication juga ada di sini. Soudal, yang pusatnya ada di Turnhout adalah pemimpin di industri sealant.

•   Jerman: Hammelburg
•   Hungaria: Gödöllő
•   Tiongkok: Hanzhong