Mohammad Nuh
Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA (lahir 17 Juni 1959) adalah Menteri Pendidikan Nasional Indonesia sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2007–2009) dan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya periode tahun 2003–2006. Setelah turun dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan Nasional, ia kembali mengajar di Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Biomedik, kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.[1]
Mohammad Nuh | |
---|---|
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-26 | |
Masa jabatan 22 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Boediono |
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia ad-interim | |
Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla |
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia ke-3 | |
Masa jabatan 9 Mei 2007 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla |
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember ke-8 | |
Masa jabatan 13 April 2003 – 13 April 2007 | |
Pendahulu Soegiono | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 17 Juni 1959 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia |
Suami/istri | drg. Layly Rahmawati |
Hubungan | Tri Rismaharini (sepupu) |
Anak | 1 |
Almamater |
|
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
suntingMohammad Nuh adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya. Ia melanjutkan studi di Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan lulus tahun 1983.[2]
Mohammad Nuh mengawali kariernya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984. Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Prancis. Mohammad Nuh juga melanjutkan studi S3 di universitas tersebut.[2]
Nuh menikah dengan drg. Layly Rahmawati, dan ia dikaruniai seorang puteri bernama Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Prancis.
Pada tahun 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan tepercaya Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 1990.
Pada tanggal 15 Februari 2003, Mohammad Nuh dikukuhkan sebagai rektor ITS. Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika. Ia adalah rektor termuda dalam sejarah ITS, yakni berusia 42 tahun saat menjabat. Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Strategi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI).
Selain sebagai rektor, Mohammad Nuh juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur, Pengurus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya. Mohammad Nuh juga dikenal sebagai seorang Kiayi, sering memberi ceramah dan khutbah jumat di berbagai masjid di Surabaya dan dikenal sebagai Ulama.
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
suntingPada perombakan kedua Kabinet Indonesia Bersatu, Mohammad Nuh diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, menggantikan Sofyan Djalil.
Keputusan Kontroversi
suntingPada tanggal 2 April 2008 Mohammad Nuh selaku Menkominfo mengeluarkan surat bernomor 84/M.KOMINFO/04/08 yang isinya memerintahkan ISP di Indonesia menutup akses situs-situs yang memuat film "Fitna", antara lain Youtube, MySpace, Metacafe, Rapidshare, Multiply. Liveleak. Tindakan ini adalah sebuah susulan setelah dirampungkan UU ITE atas dasar rekomendasi dari Depkominfo juga, yang memberikan hak pada pemerintah untuk mengontrol isi komunikasi di internet. Pihak-pihak yang menentang UU dan keputusan ini mengkhawatirkan bahwa ini adalah bukti perubahan Depkominfo dari departemen pengayom I.T. menjadi departemen sensor ala Departemen Penerangan pada era Orde Baru. Namun, pada tanggal 11 April 2008, penutupan akses tersebut telah dibuka kembali, setelah mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan yang menilai keputusan tersebut tidak berdasar hukum, karena UU ITE belum disahkan presiden dan kurang tepat, sebab seperti berburu rusa seluruh hutan dibakar. Selain itu, pembukaan kembali situs yang ditutup juga disebabkan Google, pada tanggal 9 April 2008, telah mengirimkan surat menawarkan kepada pemerintah Republik Indonesia untuk membatasi akses IP dari Indonesia dalam mengakses Youtube yang bertentangan dengan Hukum di Indonesia.
Penghargaan
suntingDalam Negeri
suntingLuar Negeri
sunting- Jepang :
- Order of the Rising Sun Gold and Silver Star (2016)[4][5]
Referensi
sunting- ^ "Artikel:"Pensiun dari Menteri, Nuh Jadi Kepala Laboratorium" di Tempo.co.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-30. Diakses tanggal 2014-10-30.
- ^ a b Ardiansyah, Boy (14 Januari 2022). "Profil H Mohammad Nuh, Rais Syuriyah PBNU 2022-2027". PWNU Jatim. Diakses tanggal 11 Januari 2024.
- ^ Dhyatmika, A. a Gde Bagus Wahyu (2013-08-14). "SBY Anugerahkan Bintang Mahaputera pada 8 Menteri". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-04.
- ^ "Empat Tokoh Indonesia Raih Bintang Jasa dari Jepang". Republika Online. 2016-04-30. Diakses tanggal 2023-04-04.
- ^ Japanese Ministry of Foreign Affairs, "2016 Spring Conferment of Decorations on Foreign Nationals," p. 2.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Bambang Sudibyo |
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 2009–2014 |
Diteruskan oleh: Anies Baswedan |
Didahului oleh: Jero Wacik |
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia ad-interim 2009 |
Diteruskan oleh: Jero Wacik |
Didahului oleh: Sofyan Djalil |
Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia 2007–2009 |
Diteruskan oleh: Tifatul Sembiring |
Jabatan akademik | ||
Didahului oleh: Soegiono |
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2003–2007 |
Diteruskan oleh: Priyo Suprobo |