Korektor[1] (bahasa Latin: Corrector; jamak: Correctores) adalah sebuah jabatan administratif dalam Kekaisaran Romawi yang muncul selama krisis abad ketiga dan berkembang dalam administrasi kekaisaran selama periode Tetrarki. Jabatan ini biasanya diberikan kepada pejabat yang ditugaskan untuk memulihkan ketertiban di provinsi-provinsi yang menghadapi gangguan atau untuk mengawasi reformasi administratif. Korektor memainkan peran penting dalam pemerintahan Romawi dan berfungsi sebagai perwakilan kekaisaran di daerah-daerah tertentu.

Asal-usul dan Evolusi

sunting

Korektor awalnya ditunjuk oleh kaisar Romawi untuk menangani situasi luar biasa di provinsi-provinsi yang memerlukan perhatian khusus, seperti kekacauan sipil, masalah militer, atau kebutuhan akan reformasi birokrasi. Awalnya, jabatan ini lebih bersifat sementara dan ad hoc, namun seiring berjalannya waktu, korektor menjadi bagian integral dari struktur administrasi kekaisaran yang lebih teratur.

Jabatan korektor muncul sebagai bagian dari upaya kaisar untuk meningkatkan kontrol atas provinsi-provinsi yang jauh dan memastikan bahwa kebijakan kekaisaran diimplementasikan dengan efektif. Korektor biasanya memiliki wewenang yang lebih besar daripada gubernur provinsi (legatus atau praeses), termasuk wewenang untuk melakukan perubahan dalam administrasi lokal dan militer.

Fungsi dan Tanggung Jawab

sunting

Korektor biasanya bertanggung jawab atas satu atau lebih provinsi dan memiliki tugas yang bervariasi tergantung pada kondisi setempat. Beberapa tugas utama korektor meliputi:

  1. Reformasi Administratif: Korektor diberi wewenang untuk mereformasi struktur administratif di provinsi yang berada di bawah yurisdiksi mereka. Ini termasuk penunjukan pejabat baru, restrukturisasi birokrasi, dan pengawasan pelaksanaan kebijakan kekaisaran.
  2. Pemulihan Ketertiban: Dalam situasi di mana provinsi mengalami gangguan atau pemberontakan, korektor ditugaskan untuk memulihkan ketertiban dan stabilitas. Mereka mungkin memiliki komando militer untuk menekan pemberontakan atau mengatasi ancaman dari luar.
  3. Pengawasan Keuangan: Korektor juga sering bertanggung jawab atas pengawasan keuangan provinsi, termasuk pengumpulan pajak dan pengelolaan sumber daya kekaisaran.
  4. Hubungan dengan Penduduk Lokal: Sebagai wakil kaisar, korektor diharapkan menjaga hubungan baik dengan penduduk lokal, baik dengan mengakomodasi kebutuhan mereka maupun memastikan bahwa mereka tetap setia kepada kekaisaran.

Contoh Korektor Terkenal

sunting

Beberapa korektor yang dikenal dalam sejarah Romawi termasuk:

  • Lucius Septimius Severus: Sebelum menjadi kaisar, Septimius Severus pernah menjabat sebagai korektor di Gallia Lugdunensis, di mana ia melakukan reformasi yang penting dan mempersiapkan jalannya menuju kekuasaan.
  • Aurelius Victor: Seorang sejarawan Romawi yang juga menjabat sebagai korektor Italia selama pemerintahan kaisar Konstantius II. Dia menulis sejumlah karya penting yang memberikan wawasan tentang sejarah Romawi.

Korektor dalam Tetrarki

sunting

Selama periode Tetrarki yang dimulai pada tahun 293 M, sistem administrasi kekaisaran mengalami perubahan signifikan, dan jabatan korektor menjadi lebih umum. Dalam sistem ini, kekaisaran dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing diperintah oleh seorang kaisar atau caesar. Korektor ditunjuk untuk mengawasi beberapa provinsi di bawah setiap bagian ini, memberikan laporan langsung kepada kaisar atau caesar yang berwenang.

Dalam konteks ini, korektor sering diberi tanggung jawab yang lebih luas, termasuk mengawasi beberapa provinsi sekaligus, yang menjadikan mereka pejabat yang sangat penting dalam struktur kekaisaran.

Penghapusan dan Pengaruh Lanjutan

sunting

Dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad kelima, jabatan korektor secara bertahap kehilangan relevansinya. Namun, konsep pejabat yang ditunjuk untuk mengawasi reformasi dan mengembalikan ketertiban tetap bertahan dalam berbagai bentuk dalam administrasi Romawi Timur (Bizantium) dan juga mempengaruhi struktur administrasi di negara-negara Eropa abad pertengahan.

Referensi

sunting
  1. Bury, J. B. History of the Later Roman Empire (1923)
  2. Jones, A. H. M. The Later Roman Empire, 284-602 (1964)
  3. Kelly, C. The Roman Empire: A Very Short Introduction (2006)
  4. Potter, D. S. The Roman Empire at Bay, AD 180-395 (2004)

Sumber dan pranala luar

sunting