Gunung Beratus

gunung di Indonesia

Gunung Beratus adalah sebuah gunung di perbatasan bagian barat dari kabupaten Penajam Paser Utara atau tepatnya di kampung Pereng Taliq, Bongan, Kutai Barat, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, dan terletak sekitar 60 km dari Kota Balikpapan. Gunung setinggi 1244 m ini adalah rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna yang unik dan endemik. Hutan hujan tropis di sekitar gunung ini dipenuhi dengan berbagai jenis pohon besar, seperti meranti dan ulin, serta tanaman bawah yang eksotis seperti anggrek liar dan pakis. Pendaki juga dapat menemukan berbagai jenis lumut dan lichen yang menambah keindahan dan keunikan ekosistem hutan. Meski indah, gunung ini jarang dikunjungi oleh para pendaki, karena sulitnya perjalanan ke sana.[1] [2]

Gunung Beratus
Titik tertinggi
Ketinggian1.244 m (4.081 ft)
Puncak1.028 m (3.373 ft)

Pendakian ke Gunung Beratus biasanya dimulai dari desa Lembonah, Jempang, Kutai Barat, yang terletak di kaki gunung. Jalur pendakian ini memerlukan waktu sekitar 3-4 hari untuk mencapai puncak, tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pendaki. Jalur ini menawarkan medan yang beragam, mulai dari jalan setapak di hutan lebat hingga tanjakan berbatu yang membutuhkan keterampilan mendaki yang baik. Sepanjang perjalanan, pendaki akan melewati berbagai pemandangan alam yang menakjubkan, termasuk sungai-sungai kecil yang jernih, air terjun, dan lembah yang luas. Beberapa titik di jalur ini juga menyediakan tempat peristirahatan yang nyaman, memungkinkan pendaki untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam sekitar.[3] Lokasi: 1°01′18″S 116°20′11″E / 1.021702°S 116.336256°E / -1.021702; 116.336256

Referensi

sunting
  1. ^ "Gunung Beratus | Gunung Bagging" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  2. ^ "5 Gunung di Kalimantan Timur, Nomor 3 Dikenal Sulit Ditaklukkan Pendaki". rctiplus.com. 2022. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 
  3. ^ "Gunung Beratus: Destinasi Petualangan di Kalimantan". andiastina.com. 2022. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting