Andreas Karlstadt
Andreas Rudolff Bodenstein, dipanggil Karlstadt (bahasa Latin: Carolstadius) (1486 – 24 Desember 1541), adalah seorang teolog Jerman dan awalnya adalah seorang imam Katolik, profesor universitas, dan reformator gereja abad ke-16. Dalam pribadinya dan kehidupannya yang tidak tenang dan dinamis, Karlstadt adalah tokoh penghubung utama antara Reformasi Wittenberg (Martin Luther) dan Sachsen (Thomas Müntzer) dan perwakilan Swiss-Jerman Hulu dari Reformasi Radikal (Kaspar Schwenckfeld) dan Anabaptis (Felix Manz dan Konrad Grebel).
Andreas Karlstadt | |
---|---|
Lahir | 1486 Karlstadt, Keuskupan Würzburg |
Meninggal | 24 Desember 1541 Basel, Kanton Basel, Konfederasi Swiss | (umur 55)
Pendidikan | Universitas Köln Universitas Wittenberg Universitas Erfurt |
Pekerjaan | Teolog, reformator, profesor |
Kiprah di bidang teologi | |
Era | Reformasi Protestan |
Karlstadt pada awalnya adalah kawan dari Martin Luther, tetapi akhirnya menjadi salah satu lawannya, karena ia menganggap bahwa Luther terlalu lambat dalam melaksanakan reformasi, sementara Luther merasa bahwa Karlstadt terlalu radikal dalam melakukan pembaruan.[1] Ia adalah pemimpin golongan reformasi di Wittenberg.[1] Ia menolak selibat, kaul kebiaraan, dan ekaristi.[1]
Karlstadt mengambil tindakan-tindakan pembaruan yang radikal, seperti:[1]
- Menyerang puasa, dengan bersama-sama rakyat berdemonstrasi dengan memakan daging dan telur pada hari puasa di tengah umum.
- Menolak semua gelar dan kehormatan bagi dirinya, karena yang harus mendapat penghormatan adalah Yesus Kristus.
- Menasihatkan mahasiswanya untuk bertani dan makan dari hasil pekerjaannya sendiri.
- Tidak mau menggunakan jubah imam.
- Menentang baptisan anak.
Pertentangan dengan Luther bertambah parah, sehingga akhirnya Luther meminta pangeran Sachsen untuk mengusir Karlstadt pada tahun 1524.[1] Pada tahun 1525, ia kembali lagi ke Wittenberg, tetapi pangeran melarangnya untuk mengajar dan ia pun kembali diusir pada tahun 1528.[1] Ia meninggal pada tahun 1541 karena wabah penyakit.[2]