Bahrain

negara di Asia Barat

Politik

Bahrain ialah sebuah negara yang menjalankan sistem monarki konstitusional yang dikepalai oleh raja, Syekh Hamad bin Isa Al Khalifah; kepala pemerintahan saat ini ialah Perdana Menteri Syekh Khalifah bin Salman Al Khalifah yang mengepalai anggota kabinet sebanyak 15 orang. Bahrain mengamalkan sistem dwi-perundangan yaitu Dewan Perwakilan dan Majelis Syura yang dipilih oleh raja. Kedua dewan mempunyai anggota sebanyak 40 orang. Pemilihan umum diadakan pada tahun 2002 dengan anggota parlemen bertugas selama empat tahun satu periode.

Hak politik kaum wanita di Bahrain mendapatkan satu kemajuan saat wanita diberi hak untuk memilih dan bertanding dalam pemilu nasional buat pertama kali pada pemilu tahun 2002. Walaupun tidak ada wanita terpilih dan mendapatkan kursi pada pemilihan yang didominasi oleh Shyah dan Sunni, sebagai kompensasinya enam orang calon wanita dilantik sebagai anggota dari Majelis Syura, sekaligus mewakili komunitas Yahudi dan Kristen yang terdapat disana. Menteri wanita pertama yang dilantik di Bahrain ialah Dr. Nada Haffadh sebagai Menteri Kesehatan. Ia dilantik pada tahun 2004.

Raja baru-baru ini mendirikan Dewan Makamah Agung untuk menata pengadilan-pengadilan di negara ini dan mensahkan pemisahan cabang administratif dan hukum pemerintahan.

Pada 11-12 November 2005, Bahrain menganjurkan Forum Masa Depan yang dihadiri pemimpin-pemimpin dari Timur Tengah dan negara-negara G8 dan membicarakan reformasi politik dan ekonomi di wilayah bersangkutan.

Pembagian administratif

 
Peta menunjukkan wilayah-wilayah administrasi di Bahrain

Sejak 3 Juli 2002, Bahrain dibagi menjadi 5 governorat. Sebelumnya ia dibagi menjadi 12 kotamadya.

  1. Ibu Kota
  2. Tengah
  3. Muharraq
  4. Utara
  5. Selatan

Untuk maklumat lanjut lihat: Undang-undang Administrasi Bahrain dari halaman web resmi Bahrain.

Ekonomi

Karena Bahrain terletak di wilayah yang kadar peningkatan harga minyak yang tinggi, pertumbuhan ekonomi Bahrain adalah yang tercepat pada Januari 2006 menurut Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia tengah. Bahrain juga mempunyai pasaran ekonomi yang paling bebas di Timur Tengah menurut Indeks Kebebasan Ekonomi 2006 terbitan Heritage Foundation, dan menduduki peringka ke-25 ekonomi yang paling bebas di dunia.

Pendapatan utama di Bahrain bersumber dari produksi dan pemrosesan minyak, dan sekitar 60 persen merupakan pendapatan hasil ekspor, 60 persen untuk pemerintahan, dan 30% dari total GDP. Kondisi ekonomi Bahrain juga berfluktuasi seiring perubahan harga minyak pada 1985, contohnya, sepanjang dan setelah krisis Perang Teluk pada 1990-91, dengan fasilitas komunikasi dan transportasinya yang maju maka Bahrain dijadikan tempat pilihan untuk didirikannya perusahaan-perusahaan multinasional yang berbisnis di teluk persia. Masalah-masalah ekonomi jangka panjang yang mungkin dihadapi oleh Bahrain adalah langkanya pekerjaan untuk generasi mudanya, berkurangnya cadangan minyak dan sumber air bersih bawah tanah.

Pariwisata

Bahrain telah menjadi tempat tujuan wisata yang terkenal untuk pendatang yang tinggal di negara-negara sekitarnya, tetapi sejak 5000 tahun berdirinya Bahrain sebagai kota tua kebudayaan Dilmun memang membuktikan bahwa Bahrain sejak dahulu kala memang menjadi magnet wisatawan.

Bahrain menggabungkan infrastruktur modern dan masyarakat liberal tingkat menengah dengan suasana Timur Tengah menjadikannya tempat perkenalan yang ideal. Tempat-tempat wisata termasuk situs bersejarah seperti istana dan kompleks arkeologi Qalat Al Bahrain (masuk dalam daftar situs warisan sejarah UNESCO), puluhan ribu kuburan kuno masa peradaban Dilmun, kebudayaan Arab tradisional berbelanja di mall dan pasar, serta bersantai di pantai hotel dan spa yang mewah.

Kerajaan ini juga sering dikunjungi tokoh-tokoh selebriti populer.

Demografi

Agama resmi Bahrain ialah Islam, dengan mayoritas penduduknya mengamalkan ajaran Islam.


Menurut sensus pada tahun 2000, 81,2% penduduk Bahrain ialah Muslim, 9% Kristen, dan 9,8% mengamalkan ajaran lain.

Agama di Bahrain, 2020 (Pew Research)[1]
[2]
Islam
  
70,2%
Kristen
  
14,1%
Hindu
  
1,8%
Buddha
  
1,1%
Yahudi
  
2%
Agama Lainnya
  
0,1%
Atheis
  
1%

Pendidikan

Berbagai jenis institusi pendidikan dan sekolah internasional didirikan di Bahrain, salah satunya adalah Universitas De Paul dari Amerika Serikat. Pada awal abad ke-20 sekolah-sekolah pengajian Al-Qur'an (Kuttab) adalah jenis pendidikan satu-satunya di Bahrain. Sekolah-sekolah ini didirikan untuk mengajarkan anak-anak dan generasi muda cara membaca Al-Qur'an dan mengaji. Namun banyak orang yang menghendaki perubahan dan menginginkan pendidikan yang lain untuk mengantisipasi modernisasi, dalam bidang sistem pendidikan, kurikulum, dan tujuan akhir pembelajaran. Setelah Perang Dunia I, keadaan berubah dan Bahrain menjadi terbuka dalam menerima sistem pendidikan ala Barat.

Tahun 1919 menandakan bermulainya sistem sekolah umum yang modern di Bahrain. Sekolah Lelaki Al-Hidayah Al-Khalifa dibuka di Muharraq. Pada tahun 1926, Komite Pendidikan telah membuka sekolah awam lelaki kedua di Manama.

Pada tahun 1928, sekolah umum pertama untuk perempuan dibuka di Muharraq.

Institut Perguruan Tinggi pertama di Bahrain adalah Gulf Polytechnic (Politeknik Teluk) didirikan pada tahun 1968. Pada 1986, Gulf Polytechnic bergabung dengan Universitas Kesenian, Sains, dan Pendidikan (didirikan pada 1979). Penggabungan untuk menjadikan sebuah universitas baru yaitu Universitas Bahrain.

Budaya

Walaupun Manama sebagai pusat kota sangat modern dan gemerlapan, budaya yang terdapat pada desa-desa dipulau-pulau lain (walaupun masih bagian dari Manama juga) tetap sangat tradisional. Wanita menutup diri dengan jubahnya dari kepala hingga kaki, dan wisatawan diminta untuk menggunakan rok panjang dan baju berenang tertutup (bukan bikini).

Bahasa

Bahasa Arab ialah bahasa resmi Bahrain.[3] Dua dialek utama ialah Dialek Arab Baharna, dituturkan oleh masyarakat Syiah Baharna, dan Dialek Arab Teluk dituturkan oleh masyarakat Ahlussunnah Waljamaah. Bahasa Parsi, Bahasa Urdu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Malayalam juga dituturkan oleh sebagian penduduk Bahrain.

Formula Satu

Bahrain ialah tuan rumah perlombaan Formula Satu di Timur Tengah. Ia mulai menyelenggarakan Grand Prix Gulf Air pada 4 April 2004, diikuti dengan Grand Prix Bahrain pada tahun 2005. Bahrain juga dipilih untuk menyelenggarakan perlombaan pertama Grand Prix untuk musim 2006 pada 2 Maret.

Hari libur umum

Tanggal Perayaan Keterangan
1 Januari Tahun Baru -
1 Mei Hari Buruh
16 Desember Hari Kebangsaan -
17 Desember Hari Perlantikan -
tanggal bisa berubah Hari Raya 'Idul Adha (4 hari) Memperingati kesanggupan Nabi Ibrahim a.s. mengorbankan anaknya, Nabi Ismail a.s., berlaku pada akhir bulan Dzulhijjah
tanggal bisa berubah Hari Raya 'Idul Fithri (3 hari) Merayakan tamatnya bulan Ramadhan
tanggal bisa berubah Tahun Baru Hijrah/ Awal Muharram Tahun Baru Islam
tanggal bisa berubah Isra' Mi'raj Merayakan peristiwa Isra' Mi'raj
tanggal bisa berubah Hari kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Maulidur Rasul
tanggal bisa berubah Asyura (2 hari)

Catatan

Referensi

  1. ^ Pew Research Center's Religion & Public Life Project: Bahrain Diarsipkan 2017-10-10 di Wayback Machine.. Pew Research Center. 2020.
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Sensus-2010
  3. ^ Hamzah, M. G., dkk. (Desember 2019). Kompilasi Konstitusi Sedunia Buku II: (PDF). Jakarta: Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. hlm. 2. ISBN 978-623-93157-2-6. 

Bibliografi

Pranala luar