Deskripsi[]
Sebuah tombak yang dibuat dari gigi naga. Anehnya, tombak ini terasa hangat saat disentuh.
Kisah[]
Dia bermimpi, mimpi yang sangat panjang...
Dia bermimpi tentang orang-orang termasuk dirinya, berjalan sangat jauh.
Hingga sampai di padang rumput hijau yang riuh oleh lagu.
Dia bermimpi dia sedang bersenang-senang dengan orang yang ada di sana,
Lalu menari bersama naga besar yang cantik layaknya permata di langit.
Saat dia membuka mata, hanya ada gunung tinggi penuh salju di atasnya.
Rerumputan yang hijau itu kini sudah hangus dan penuh dengan darah.
Suara lantunan lagu itu juga tenggelam oleh suara auman binatang buas.
Dan naga jinak dan cantik layaknya permata itu,
Menggigit tepat di lehernya menggunakan gigi taringnya.
"Sampai jumpa, Ibu, perjalananku sudah usai"
"Tertidur dalam salju yang seputih perak yang menyilaukan itu rupanya cukup menyenangkan"
"Sampai jumpa para penyair, sampai jumpa naga yang cantik"
"Kalau kita bisa bertemu di tempat dan waktu yang berbeda"
"Bertemu, bernyanyi dan menari lagi, itu pasti akan sangat menyenangkan"
Diriku yang sekarat berpikir dengan tulus.
"Dalam pembuluh darahku mengalir berkat yang mendalam."
"Pemandangan menakjubkan dari alam semesta yang gelap di tempat aku dilahirkan."
"Kalianlah yang mewarisinya."